Kabupaten Malang
Diare dan Gatal Ancam Korban Banjir Malang Selatan, Dinkes Kabupaten Minta Kebersihan Lingkungan Jadi Prioritas
Memontum Malang – Kebersihan lingkungan menjadi fokus utama instruksi Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, dalam meminimalisir penyebaran penyakit paska banjir besar di Malang Selatan. Selain tetap memberikan pelayanan kesehatan terhadap sejumlah korban banjir di posko-posko yang sudah didirikan, dinas juga berharap masyarakat juga menjaga kebersihan lingkungannya.
Dengan langkah ini, diharapkan tidak muncul penyakit, yang bisa menyerang warga. Terutama, seperti gatal-gatal hingga diare.
“Untuk mengantisipasi itu, saya sudah minta kepada tenaga kesehatan (Nakes) untuk turut sosialisasi kepada masyarakat. Yakni, dengan senantiasa menjaga lingkungan agar tetap bersih. Utamanya, seperti mulai membersihkan lumpur bekas banjir hingga genangan air,” ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, drg Wijanto Wijoyo.
Baca juga :
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
- Pj Wali Kota Malang Dukung Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk Petugas Pilkada 2024
Selain terkait kebersihan lingkungan, Wijanto juga berharap, distribusi air bersih kepada warga yang menjadi korban banjir juga tercukupi. Sehingga, sejumlah antisipasi yang dilakukan berikut sosialisasi, bisa berjalan maksimal.
“Distribusi air bersih juga sangat penting. Karenanya, kami berharap kebutuhan ini bisa lancar,” papar Wijanto.
Disinggung mengenai sejumlah posko pelayanan kesehatan bencana yang didirikan di titik-titik bencana banjir, mantan Kepala Puskesmas Pakis itu menjelaskan, akan tetap berlangsung selama ancaman bencana masih mengancam. Karenanya, layanan akan terus diberikan.
“Tinggal melihat kedepannya, bagaimana. Intinya, posko akan terus ada selama masih ada dampak bencana alam. Jadi, kita akan koordinasi terus dengan BPBD dan Muspika,” lanjutnya. (sit)