Pendidikan
Dinas Pendidikan bersama PC Nahdatul Ulama Situbondo Gelar Bedah Buku Karya Almarhum KHR As’ad Syamsul Arifin
Memontum Situbondo – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Situbondo bekerjasama dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Situbondo, melaksanakan bedah buku Syarah ‘Aqiad Saeket karya Almarhum KHR Syamsul Arifin dan KHR As’ad Syamsul Arifin, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Sukorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, Senin (30/01/2023) tadi.
Bedah buku yang berlangsung di Aula Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Jalan Madura, Kabupaten Situbondo, ini dihadiri sedikitnya 500 orang peserta yang terdiri dari kepala sekolah dan guru TK, PAUD, SD dan SMP dan umum. Adapun yang menjadi nara sumber dalam bedah buku ini, Ketua Tanfidziyah PCNU Situbondo, KH Muhyiddin Khotib, sedangkan pembanding Rais Syuriyah PCNU Situbondo, KH Zainul Mu’in Husni.
Baca juga:
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
- Dukung Kegiatan Ponpes, Pemkot dan Kemenag Dampingi Pertumbuhan Ponpes
- Gelar Sarasehan Sambut Hari Santri, Pemkot Malang Tekankan Peran Santri di Era Digital
- Bea Cukai Malang, Pemkab Malang dan Forkopimda Musnahkan 6 Juta Batang Rokok dan Ratusan Liter Miras Ilegal
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Situbondo, Hj Siti Aisyah, mengatakan bahwa bedah buku Syarah ‘Aqiad Saeket karya Almarhum KHR Syamsul Arifin dan KHR As’ad Syamsul Arifin ini sangat penting diketahui oleh kepala dan guru TK, PAUD, SD dan SMP. “Kenapa kami mengundang kepala sekolah dan guru dalam bedah buku ini, itu karena dalam isi buku ini mengajarkan aqidah Ahlussunah Wal Jamaah. Dalam buku ini, juga dijelaskan sifat-sifat Allah dan sifat-sifat utusan Allah dan lain sebagainya. Bedah Buku karya ulama besar Almarhum KHR Syamsul Arifin dan KHR As’ad Syamsul Arifin pengasuh pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Sukorejo ini, pantas dikuti oleh seluruh guru di Kabupaten Situbondo,” jelas Siti Aisyah.
Selain itu, sambung Siti Aisyah, diharapkan para kepala sekolah dan guru dapat membentuk siswa dan siswi yang unggul, berkarakter dan cerdas. “Membentuk anak dididik yang unggul, berkarakter dan cerdas. Cerdas artinya menguasai ilmu, unggul artinya tidak hanya mementingkan diri sendiri tapi bermanfaat bagi orang lain. Kemudian, berkarakter ini artinya selain menguasai ilmu harus mempunyai ahklak yang mulia,” tuturnya.
Plt Kepala Disdikbud berharap, melalui bedah buku ini para kepala sekolah dan guru yang hadir bisa menciptakan anak-anak didik yang memiliki aqidah dan berakhlakkul karimah. “Penanam aqidah sejak dini bagi anak didik itu sangat penting. Sebab, dengan kecanggihan informasi teknologi yang semakin berkembang pesat, anak-anak didik bisa melakukan apa saja melalui browsing internet,” jelasnya.
Oleh karena itu, sambung Siti Aisyah, untuk membentengi anak-anak didik agar berbuat positif dalam menggunakan informasi teknologi yang semangkin canggih ini, maka harus dibentengi dengan aqidah-aqidah. Sehingga, mereka bisa memfilter mana yang baik dan mana yang buruk. “Semoga dengan dilaksanakannya Bedah Buku Syarah ‘Aqiad Saeket karya ulama besar ini, kepala sekolah dan guru se Kabupaten Situbondo bisa mengajarkan aqidah-aqidah Ahlussunah Wal Jamaah kepada anak didiknya,” ujar Siti Aisyah. (her/gie)