Bondowoso
Dinas Pertanian Bondowoso Terima Penyerahan e-RDKK dan Persiapan Penyaluran Pupuk Bersubsidi
Memontum Bondowoso – Dinas Pertanian Bondowoso bersama distributor pupuk, kios pupuk lengkap (KPL), kelompok tani (Koptan) dan PPL Pertanian, menggelar koordinasi persiapan masa tanam 2022. Hadir dalam koordinasi tersebut, Kepala Dinas Pertanian, Hendri Widotono, Kabid Sarpras, Sofia Adi, Distributor Pupuk Urea, Suprapto, Distributor Pupuk Petro, Bambang Irawan dan sejumlah undangan terkait.
Kadis Pertanian Bondowoso dalam kesempatan itu menyampaikan, bahwa koordinasi sebelum masa tanam sangat penting. Hal ini dilakukan, untuk mensingkronkan kebutuhan pupuk petani, khususnya di wilayah kerja CV Lancar Jaya dan CV Margo Tani Mapan sebagai distrubutor pupuk.
“Saya berharap, seluruh distributor pupuk di Bondowoso, bisa melakukan hal-hal yang sama, sebelum melakukan masa tanam. Sehingga, pupuk bersubsidi betul-betul tepat sasaran,” kata Hendri Rabu (05/01/2022).
Ditempat yang sama, Distributor Pupuk, Suprapto, sebagai penggagas pertemuan ini mengatakan, sudah merupakan agenda rutin, sebelum memulai menanam, melakukan koordinasi dengan pihak terkait. “Dinas Pertanian mempunyai data petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi. Distributor penyedia pupuk dan Poktan merupakan kumpulan petani. Jika pihak terkait sudah berkumpul, masalah akan selesai,” kata Prapto-sapaannya.
Baca juga :
- Gempa Dangkal Kekuatan Magnitudo 4,9 Goyang Bali
- Tingkatkan Kesejahteraan dan Keterampilan Masyarakat, Menparekraf Sampaikan Perkuatan Sektor Parekraf
- Bersenjata Parang dan Pistol Mainan, Dua Pelaku Perampokan Minimarket Diringkus Polisi
- Implementasikan Program Pengelolaan Sampah LSDP, Kota Malang Diusulkan Anggaran Rp 187 Miliar
- Laporan Evaluasi Kinerja Triwulan IV, Pj Bupati Lumajang Paparkan 10 Poin Penting
Petani asal Desa Ardisaeng, Satibi, dalam kesempatan itu berharap agar distributor yang tidak pernah bertemu petani, diminta untuk diresend. Karena faktanya, walaupun yang bersangkutan mempunyai jatah 1000 ton pupuk bersubsidi, keberadaannya tetap langka.
Ketua Poktan Taruna Tani Banyu Wuluh, Taufik, juga berharap agar pupuk bersubsidi dijual dengan HET (Harga Eceran Tertinggi) Rp 225 ribu/kwintal. Kalaupun ada ongkos operasional, pun jangan terlalu tinggi.
Menjawab semua keluhan petani, Hendri berjanji akan disampaikan dalam pertemuan KP3. Karena yang mempunyai kewenangan KP3 dan Disperta hanya mendata petani dan lahannya saja.
Dalam kesempatan tersebut, Distributor Pupuk, Suprapto menyerahkan e-RDKK (Elektronik Rencana Daftar Kebutuhan Kelompok) dan persiapan penyaluran pupuk bersubsidi kepada Kepala Dinas Pertanian, Hendri Widotono yang bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Pakem. (zen/sit)