Sidoarjo
Dipatok Keruk Galian 88 Ribu M3
* Menakar Sedimen Normalisasi Sungai Bahgepuk (3)
Memontum Sidoarjo – Kontraktor PT KAN (Kenpura Alam Nanggroe) Nangroe Aceh Darusalam, rekanan yang mengerjakan normalisasi sungai Bahgebuk sepanjang 5 Km dengan nilai penawaran Rp 2,48 M, dikejar waktu untuk mengerjakan pengerukan sepanjang Km yang melintasi 5 Desa di 2 Kecamatan. Pasalnya, rekanan yang beralamat di Jln. Pendidikan No. 168 Gp Lamjabat. Kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh menandat tangani kontrak dengan PPKom Dinas PUPR Pemkab Sidoarjo, 24 oktober 2018 itu harus mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dengan volume galian 88 M3 lebih.
Jumlah voleme galian 88 M3 itu seperti yang tertera dalam dokemen penawaran ULP, Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Sekertariat Daerah Sidoarjo. Dalam dokumen pekerjaan normalisasi sungai Bahgebug itu disebutkan ada 3 item pekerjaan yang dikerjakan oleh rekanan pemenang tender.
Item pekerjaan itu adalah pekerjaan tanah yang meliputi galian tanah dengan ecavator dan ponton dengan volume 63.575 M3. Kemudian galian tanah dengan excavator dengan pembuangan menggunakan armada truk dengan voleme 23.548 M3 dan item dengan penahan turap atau gedek untuk menahan timbunan dengan voleme 600 M3.
Dengan data yang disebutkan diatas, dengan sistem kerja yang dilakukan hingga saat ini dimungkinkan pekerjaan itu tidak selesai. Hasil investigasi menyebutkan jika jumlah excavator dan truk pengangkut sedimen untuk buang luar disiapkan tidak maksimal.
Hingga berita ini ditulis PT KAN hanya mengoperasikan 3 excavator namun 1 excavator tak dapat dioperasikan. Dari 2 excavator itu, 1 dioperasikan diselatan jembatan Desa Balongdowo dan satunya di sungai yang melintas di lingkungan Desa Kebonsari.
Sementara itu, diselatan jembatan Balongdowo pekerjaan tidak dilaksanakan dari dalam sungai, excavator dioperasikan dari atas jalan. Dari bibir jalan itu, operator excavator mengeruk sedimen untuk selanjutnya dimasukan ke dalam 2 truk untuk dibuang di tanah kosong sebelah pemakaman umum Desa Balongdowo.
Kades Balongdowo, Kecamatan Candi M Solik mengaku memanfaatkan sedimen pengerukan sungai Bagebug untuk perluasan makam desa.” Tanah sedimen dari pengeruka itu tidak membeli. Tanah itu dimanfaatkan warga untuk menguruk tanah kosong yang digunakan perluasan makam desa Balongdowo,” katanya.
Selain itu , lanjut M Solik galian sungai Bahgepuk itu juga dimanfaatkan warga untuk menguruk lahan kosong miliknya. Tanah itu diangkut dengan 2 truk pengerukan ecavator dari selatan jembatan Desa Balongdowo. “ Kami tidak berapa jumlah voleme yang pasti, yang jelas tanah kerukan iyu diangkut dengan 2 truk dari selatan jembatan Desa Balongdowo,’ katanya.
Sudahkan jumlahnya mendekati angka 23.548 M3 seperti yang tertera dalam dokemen lelang. Imam Sugiri selaku penanggung jawab pekerjaan sungai Bahgepuk yang dilaksanakan PT KAN optimis mennyelesaikan pekerjaan tepat waktu. (gus/fan/besambung)