SEKITAR KITA
Diskop dan Usaha Mikro Situbondo Siapkan Rumah Digital bagi Pelaku UMKM
Memontum Situbondo – Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Situbondo menggelar sosialisasi dan fasilitasi kemitraan e-commerce, Jumat (19/11/2021). Kegiatan tersebut digelar, untuk mendorong generasi millennial memanfaatkan layanan digital marketing sebagai peluang berwirausaha atau entrepreneurship.
Sosialisasi sendiri, diikuti oleh 150 peserta. Hanya saja, karena masih dalam situasi Covid-19, peserta dibagi menjadi tiga gelombang yang masing-masing gelombang diikuti sebanyak 50 peserta. Sedangkan pelaksanaan, digelar selama enam hari.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Situbondo, Nugroho, mengatakan bahwa sosialiasi e-commerce dilakukan dalam rangka memfasilitasi para pelaku UMKM di Kabupaten Situbondo. Tujuannya, agar mampu bersaing memasarkan produk melalui media online.
Sebab, tambahnya, bisnis online tersebut tidak dibatasi dengan tempat maupun waktu. Selain itu, program tersebut juga dapat memberikan dampak positif bagi pelaku UMKM. Sebab, melibatkan nara sumber dari berbagai kalangan yang ahli di bidangnya.
“Kami menghadirkan nara sumber dari perwakilan Bukalapak Jawa Timur. Sekaligus, sebagai pendamping program dan nara sumber yang ahli dibidang IT,” terangnya kepada wartawan memontum.com.
Menurutnya, ada tiga hal yang menjadi kendala bagi pelaku UMKM saat ini. Di antaranya, permodalan, teknik produksi dan pemasaran.
Ditambahkan, jika usaha dilakukan secara manual di tengah kondisi pandemi Covid-19, tentu dampak usaha akan terganggu. Dengan demikian, diharapkan para pelaku UMKM dapat memasarkan produknya melalui online. Sebab bisnis online ini tidak dibatasi tempat dan waktu.
“Begitu dimasukkan dalam aplikasi online, siapa pun bisa melihat dan membaca sekaligus bisa membeli,” ungkap mantan Kabag Humas Pemkab Situbondo itu.
Baca juga :
- Pemkab Lumajang dan Probolinggo Sepakat Terapkan Pengelolaan Wisata Kedepankan Alam dan Budaya di TNBTS
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
Dirinya menambahkan, Dinas Koparasi dan Usaha Mikro menyiapkan ‘Rumah Digital’ bagi para pelaku UMKM, sebagai sarana pendukung untuk membantu memasarkan produk UMKM. Baik secara online maupun konvensional. Sehingga, hasil produksi dapat dipasarkan dengan baik.
“Dengan inovasi ini, kami berharap pelaku UMKM bisa belajar tentang bisnis online melalui digital marketing.Karena program ini ramah digital, tekhnologi dan ramah pemasaran,” jelasnya.
Sementara itu, Hafizh Rafiazal Adnan, salah satu nara sumber menyampaikan, bahwa e-commerce adalah sebuah digital marketing dengan menggunakan sarana elektronik, digital, internet dan teknologi informasi (IT).
Ditambahkan, untuk dapat mengelola usaha lebih hemat, aplikasi e-commerce sangat mudah dan tidak ada biaya sewa gedung. Namun, cukup biaya admin satu persen penjualan. Biaya promosi dan biaya logistik lebih hemat.
“Bagi perdagangan tradisional, biaya sewa tempat jualan flat. Biaya promosi tidak tertarget dan biaya logistic lebih sulit dikontrol,” terang Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia tersebut.
Kata pemuda asal Situbondo itu, pengembangan produk e-commerce hanyalah sebuah alat. Untuk mengembangkan sebuah produk pelaku e-commerce dibutuhkan fokus pada beberapa hal. Diantaranya, fokus pada peningkatan nilai produk, strategi pengembangan produk dan SOP/standar layanan produk. “Harga bersaing, keunikan dan reputasi produk yaitu, kualitas produk, kecepatan layanan, kepercayaan, review produk dan keamanan transaksi,” katanya.
Dikatakannya, dalam pengembangan apilikasi e-commerce juga diperlukan strategis pengembangan produk. Yakni, strategi manajemen stok/bahan baku, strategi rencana pemasaran, strategi konten dan strategi inovasi produk. sedangkan untuk pemasaran produk secara digital, perlu dibuatkan konten produk semenarik dan selengkap mungkin.
Kemudian, tambahnya, menggunakan media sosial sebagai sarana promosi,dan secara spesifik dapat menggunakan layanan digital marketing melalui, geogle, facebook dan sebagainya. “Standart SOP/layanan produk yakni : kecepatan respon, kecepatan pengiriman, penanganan complain dan update informasi produk,” paparnya. (her/sit)