Nganjuk
Diskusi Literasi Digital bersama Kemenkominfo di Nganjuk, Berbagai Nasihat Sehat Muncul di Ruang Dakwah Digital
Memontum Nganjuk – Ruang digital kini menjadi salah satu platform yang jamak untuk digunakan pendakwah sebagai media menebar berbagai nasihat. Melalui nasihat para pendakwah di ruang digital, ini diharapkan mampu mengedepankan suasana kondusif dan stabilitas umum.
Dosen Stikosa AWS Surabaya, E Rizky Wulandari, menyampaikan hal itu pada diskusi literasi digital yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI untuk komunitas digital di wilayah Kabupaten Nganjuk, Minggu (12/02/2023) tadi.
Dalam kesempatan itu, Rizky mengatakan, bahwa ruang digital hadir sebagai anugerah bagi para pendakwah dalam bernasihat. Namun, juga bisa menjadi bencana jika teknologi berbalik mengendalikan manusia tanpa jiwa-jiwa yang beretika. Karena itu, etika digital diharapkan mampu menjadi petunjuk bagi para pendakwah dalam berbagi nasihat yang sehat.
”Etika digital ini diharapkan mampu menjadi pedoman penggunaan media digital yang penuh tanggung jawab, berintegritas, menjunjung tinggi nilai kebajikan antar-umat dalam berinteraksi dan berkolaborasi,” jelas Rizky dalam diskusi luring bertajuk ‘Aktivitas Dakwah di Ruang Digital’ yang diikuti ratusan anggota Muslimat NU Cabang Nganjuk di Balai Desa Kuncir, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk.
Lebih dari mengedepankan etika sebagai pedoman dalam berdakwah di ruang digital, Rizky juga menjelaskan, pentingnya pendakwah memaknai ruang digital sebagai bentuk kemajuan untuk meningkatkan derajat umat manusia melalui dakwah yang disebarkan. “Mari kita rayakan teknologi, hormati ilmu pengetahuan dan dukung semua kemajuan. Tapi, semuanya semata untuk meningkatkan derajat manusia dengan etika. Etika ada karena kita manusia,” papar Rizky, saat mengakhiri pemaparannya.
Baca juga:
- Pemkab Lumajang dan Probolinggo Sepakat Terapkan Pengelolaan Wisata Kedepankan Alam dan Budaya di TNBTS
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
Diskusi #MakinCakapDigital merupakan bagian dari program nasional Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) 2023, yang kick off pelaksanaannya dilaksanakan pada 27 Januari lalu. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring ini, membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Tahun ini, IMCD menargetkan 5,5 juta warga masyarakat yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif dan aman.
Setiap kegiatan literasi digital yang kali ini diselenggarakan di 10 wilayah kegiatan dari Sumatera hingga Papua, selalu membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar utama. Yakni, kecakapan digital, etika digital, keamanan digital dan budaya digital.
Dari sudut pandang keamanan digital, pengajar lain dari Stikosa AWS, Adhi Prasnowo, berpesan rawannya kejahatan siber perlu diwaspadai dengan berbagai upaya pengamanan data pribadi yang ada di ruang digital.
”Perlu diingat untuk selalu mewaspadai kejahatan digital dengan beberapa langkah. Di antaranya, mengamankan identitas digital dan memahami rekam jejak digital,” sebut Adhi.
Adhi juga menambahkan, pengamanan digital pada aplikasi pesan, salah satunya dengan tidak serta merta membuka file yang dikirim oleh orang yang tidak dikenal. Hal itu, ditekankan Adhi mengingat akhir-akhir ini muncul berbagai kasus kejahatan siber yang bersumber dari aplikasi perpesanan.
Pada akhir paparannya, Adhi memberikan tips untuk tetap berdakwah dengan mengedepankan keamanan digital. Antara lain dengan selalu berpikir kritis dan bisa menyaring segala informasi yang diperoleh dari internet.
”Keamanan berbanding terbalik dengan kemudahan. Sedikit ribet dan waspada akan membuat kita lebih aman bermedia digital,” terang Adhi, dalam diskusi yang juga menghadirkan nara sumber Muhajir Sulthonul Aziz dan dimoderatori Nunuk Ariutaminingtyas. Informasi lebih lanjut silakan akses info.literasidigital.id atau akun Instagram @siberkreasi. (hms/sit)