Kabar Desa
Disnaker Situbondo Adakan Pelatihan dengan Bahan Dasar Singkong dan Mangga untuk Kaum Hawa Desa Jangkar
Memontum Situbondo – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Situbondo, mengadakan pelatihan ketrampilan aneka tumpeng dan kue untuk tingkatkan usaha pengolahan hasil perkebunan singkong dan mangga, sebagai implementasi bahan-bahan lokal ke program kegiatan melalui pelatihan ketrampilan cara memasak aneka tumpeng dan kue. Kegiatan yang berlangsung Jumat (19/11/2021) itu, diikuti sebanyak 25 orang dari ibu-ibu warga Kecamatan Jangkar, yang diprakarsai Wakil Ketua DPRD Situbondo, H Abdurahman.
Sebagai bagian menyerap aspirasi masyarakat di wilayah Dapilnya ( daerah pemilihan, red), mengikuti pelatihan beraneka tumpeng dan kue dari bahan lokal singkong dan mangga yang mudah di dapat di Jangkar.
Kabid Pentakerja Dinas Tenaga Kerja Situbondo, Lina Yuriana Soeherman, menerangkan bahwa pelatihan aneka tumpeng dan kue tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas mutu bagi peserta dan menaikkan standart nilai ekonomi keluarga.
“Kami juga mensiasati bagaimana bahan-bahan lokal ini bisa bernilai. Contohnya seperti buah mangga, karena harganya sekarang anjlok dan kami juga memanfaatkan potensi alam yang ada seperti bunga pelang. Karena bunga pelang di desa sudah tidak ada harganya dan oleh karenanya ayo kita angkat lagi potensi lokal yang ada di manfatkan agar mempunyai nilai jual yang tinggi,” ujarnya.
Baca juga :
- Perumda Tugu Tirta Permudah Sambungan Baru untuk Masyarakat Kota Malang
- Berhasil Kendalikan Inflasi, Pemkab Jember Raih Penghargaan Nasional dan Jatim
- Pemasaran Pisang Mas Kirana Lumajang Miliki ‘Dekengan Pusat’ untuk Tembus Pasar Global
- Pj Wali Kota Malang Minta Peserta Pilkada Taati Peraturan Pemasangan APK
- Paripurna DPRD, Pjs Bupati Trenggalek Serahkan Nota Keuangan Raperda APBD 2025
Tidak hanya itu yang disampaikan Yurin-panggilan akrabnya, singkong pun mampu diolah jadi tepung dan dikreasikan beraneka makanan dan masakan (kue kering dan kue basah).
“Hasil dari bahan baku mangga tersebut diolah diantaranya selai, manisan, dodol, sirup mangga, kue pie hingga grenpi cake,” paparnya.
Setelah pelatihan nanti, tambahnya, peserta juga akan membuat kelompok centra usaha makanan dan minuman tradisional dan modern. “Jadi, nanti pada saat pertemuan PKK dan dasa wismadan acara-acara di desa maupun kecamatan di sini, teman-teman peserta bisa menjadi pemasok makanan dan minuman,” urainya.
Dalam pelatihan itu, peserta juga diberi pembekalan mengenai produk yang bisa dijual melalui online dan bisa bekerjasama dengan ojol lokal untuk memperkenalkan produk-produk mereka.
“Kami berharap, kepada peserta usai mengikuti pelatihan agar menularkan ilmunya,” imbuhnya. (her/sit)