Pasuruan
Distributor Pupuk Terapkan Cash and Carry, Nasib Petani Makin Tercekik
Memontum Pasuruan–Lantaran diterapkan system Cash and Carry oleh pihak distributor pupuk, membuat nasib petani Pasuruan semakin tercekik. Untuk mengatasi persoalan ini, Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan gelar haering bersama Dinas Pertanian, pihak distributor serta beberapa petani.
Seperti yang dikatakan Rohani Siswanto, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan saat gelar haering, Senin (13/11/2017). Dijelaskan dia, dalam sisi pengajuan dengan yang disetujui sebenarnya tidak terlalu jauh, contohnya pada pupuk orea. Pandangan kita, lanjut dia, banyak petani yang tidak mengetahui jatah pupuk yang didapat. “Hal ini yang menjadi polimik kelangkaan pupuk di Pasuruan. Makanya, kita akan melakukan evaluasi pola distribusi pupuk bersubsidi ini,” tegasnya.
Politikus asal Partai Gerindra menilai, system cash and cerry yang selama ini digunakan pihak distributor sangat sengsarakan petani. Padahal program pemerintah soal pupuk bersubsidi ini diharuskan tidak membuat petani semakin sengsara.
Kelangkaan pupuk ini dirasakan Rohmat salah satu petani saat mengikuti haering di DPRD Kabupaten Pasuruan. Dikeluhkan dia, langkah yang dilakukan para petani untuk memperoleh pupuk dinilai sangat mendesak seiring memasuki musim hujan kali ini.
“Karena dampak kemarau petani kini tidak memiliki uang lebih membeli pupuk. Maka kami terpaksa mengutang kepada kios pupuk,” katanya. Selain harus mengutang untuk membeli pupuk, tambahnya, para petani mengaku pesimis hasil yang akan diperoleh saat musim panen mendatang. Prediksi petani seiring kebiasaan saat musim panen pasca dampak kekeringan pada lahan pertaniannya. (dik/yan)