SEKITAR KITA
Dua dari 53 Awak KRI Nanggala 402 Anggota TNI AL asal Probolinggo
Memontum Probolinggo – Sebanyak dua anggota TNI AL dari total 53 awak KRI Nanggala 402, yang gugur di laut Utara Bali, diketahui sebagai putra terbaik Probolinggo dan Bangsa Indonesia. Hal itu diketahui, dari rilis pemerintah mengenai nama-nama putra terbaik Bangsa tersebut.
Kedua nama prajurit yang gugur itu, masing-masing Serda ETA Misnari (Ops Saltem-2), warga Perumahan Batas Kota Regency, Desa Pabean, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo dan Kopda ETA Kharisma DB, yang bertugas di bagian LEKNAVKOM, warga Jalan Progo, Kelurahan Jrebeng Kulon, Kecamatan Kedupok, Kota Probolinggo.
Baca juga:
- Pisah Sambut Presiden RI di Istana Merdeka dari Jokowi ke Prabowo Subianto
- Pengajian Ikatan Haji Muslimat Kota Malang Solid Dukung Abah Anton-Dimyati
- Presiden Prabowo Tekankan Pentingnya Swasembada Pangan dan Energi untuk Rakyat Indonesia
Keluarga korban Serda ETA Misnari, terlihat sudah menggelar sholat ghoib dan gelar tahlil. Suasana duka, pun masih terlihat di rumah almarhum hingga Senin (26/04) tadi. Warga sekitar dan kerabat turut berkabung dan merasakan duka atas kepergian mendiang Serda Misnari, yang ikut gugur dalam tugas negara.
“Setelah resmi ada pengumuman semua awak KRI Nanggala-402, gugur. Keluarga langsung menggelar sholat ghoib dan doa tahlil,” ujar kerabat istri korban, Umar Makruf (47).
Kini, keluarga korban masih berharap janji pemerintah untuk mencari bangkai kapal selam KRI Nanggala 402. “Termasuk, bersama awaknya,” lanjutnya.
Sementara itu, istri mendiang Serda ETA Misnari, Eka Umbriah, istri mendiang Serda ETA Misnari, masih mengalami syok berat. Dirinya tidak keluar kamar dan 3 anak korban terus menangisi kepergian ayahnya.
Tetangga korban, Agung, mengatakan bahwa almarhum dikenal sebagai sosok yang baik dan menghormati warga.
“Orangnya baik dan selalu bergaul dengan warga sekitar, disaat lepas dinas. Semoga, kepergian Serda ETA Misnari, untuk amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT, kami turut berduka sedalam-dalamnya,” terangnya.
Tetangga lainnya, Muhtar, mengaku bahwa kepergian almarhum membuat warga sekitar sangat kehilangan. “Beliau sabar dan selalu memberi motifasi yang baik. Malahan, sering memberi nasehat kepada warga,” ujarnya. (geo/sit)