SEKITAR KITA

Dua Kafilah Jember Wakili Jatim di MTQ Nasional Padang

Diterbitkan

-

Dua Kafilah Jember Wakili Jatim di MTQ Nasional Padang
Dua Kafilah Jember Wakili Jatim di MTQ Nasional Padang

Memontum Jember – Dua kafilah asal Jember mewakili Jawa Timur (Jatim), dalam mengikuti MTQ Nasional ke 38 di Padang, Sumatera Barat, pada 11 hingga 21 November mendatang.

“Mereka hasil seleksi Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Jatim 2019. Mereka adalah M. As’addaroini dan Muhammad Nasihin,” kata Kabag Bina Mental Kesra Pemkab Jember, Bambang Saputro SH MSI, disela-sela acara Khotmil Qoran di Pendopo Wahya Wibawagra, Kamis (5/11) tadi.

Acara yang bekerjasama dengan Lembaga pengembangan tilawatil Qur’an (LPTQ) Jatim ini, diikuti 25 hafidz – hafidzah yang terdiri dari 17 hafidz dan 8 hafidzah. Mereka masing-masing adalah Fathur Rahman, Ahmad Rahmatullah, Ahmad Murabbi, Abdul Latif, Muhyi Abdurohim, Akhmad Mardianto.

Lalu, Saiful Munir, Moh Suadi, Khoirul Anam, Ahmad ervan, Anwar Habibi, Mustamir Ashari, Slamet Ikhsanudin, Moh Fanni Labib, Indasah, Arina Manasikana Ighfirly Mansari dan Hanik Wahyuni, Umi Kulsum, Kholifatus sa’diyah, Rahmatullah, Nur khozanah, Insiyah sulimah, Faiqotul himmah.

Advertisement

“Acara khotmil Qur’an pada hari ini, bertujuan berdoa kepada Allah SWT. Kita berharap, semoga ke dua kafilah putra Jember ini, berhasil mengukir prestasi dan kembali ke Jawa Timur dengan membawa predikat juara,” ujar Bambang.

Dalam kesempatan itu, tambah Bambang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember juga memberikan piagam kepada kedua kafilah. Pemberian perhargaan ini, sebagai bentuk apresiasi dan dedikasi prestasi yang telah diraihnya.

Salah-satu peserta, As’addaroini yang mewakili lomba tafsir Bahasa Inggris, menyampaikan kesiapannya dalam lomba MTQ. Menurutnya, penguasaan bahasa asing ini sangat penting, sebagai alat atau media untuk melakukan dakwah di seluruh penjuru dunia.

“Lomba ini sangat menantang bagi kami. Karena lomba ini menuntut laporan dari Inggris yang melaporkan hafalan Al Qur’an. Maka dari itu, kemampuan berbahasa asing adalah media yang sangat penting untuk kita berdakwah ke seluruh dunia,” ujar M. As’addaroini. (bud/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas