SEKITAR KITA
Dua Minggu Digunakan, KIPI AstraZeneca Berikan Efek Demam dan Sakit di Lokasi Suntik
Memontum Kota Malang – Sudah dua minggu lebih vaksin jenis AstraZeneca digunakan di Kota Malang, sejak 17 Mei 2021 lalu. Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, dr Husnul Muarif, hingga saat ini keluhan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) hanya demam dan rasa sakit di lokasi vaksinasi.
“Sejauh ini laporan yang diterima Dinkes berkaitan dengan KIPI vaksin AstraZeneca sebagian besar adalah demam dan rasa sakit pada bagian yang disuntik. Masih belum ada laporan masuk KIPI sakit kepala,” ungkap dr Husnul, Kamis (03/06).
Baca juga:
- Over Weight, Puluhan Personel Polres Trenggalek Lakukan Program Penurunan Berat Badan
- Lihat Konser Pembuka Jombang Fest 2024, Seorang Perempuan Terkena Ledakan Petasan
- Masa Kampanye Pilkada 2024 Bakal Jadi Perhatian Operasi Zebra Semeru
Dijelaskan pria yang pernah menjabat sebagai Direktur RSUD Kota Malang itu, KIPI yang diakibatkan karena vaksin Sinovac dan AstraZeneca berbeda. Bahkan antar penerima vaksin pun gejala KIPI yang dirasakan akan berbeda.
“Makanya saat vaksinasi ada screening. Jadi ketika kondisi penerima tidak fit, lebih baik tidak mengikuti vaksinasi. Insyaallah kalau lolos screening, KIPInya ringan,” tambahnya.
Sementara itu, dari 100.000 dosis AstraZeneca, nantinya akan disalurkan untuk ojek online juga.
“Karena ojek online juga termasuk pelayan publik,” sambungnya.
Namun untuk jumlahnya, dr Husnul mengaku masih belum bisa memastikan. Pasalnya, pendataan masih akan dilakukan dalam waktu dekat ini.
“Yang pasti sudah disiapkan di 16 puskesmas yang tersebar. Semuanya mampu dicukupi untuk vaksinasi ojek online nantinya,” kata dr Husnul.
Sementara untuk progres vaksinasi bagi jumlah sasaran pelayanan publik yang sudah terdata sekitar 76 persen. (mus/ed2)