Kota Malang
Duet Sutiaji-Edy Siap Hadang Langkah Petahana
Memontum Kota Malang — Mendekati jadwal pendaftaran pasangan calon Walikota Malang ke kantor KPU Kota Malang. Sutiaji yang saat ini menjabat sebagai Wakil Walikota Malang tidak ingin menjadi penonton sambil berdiri ditepi lapangan. Mantan anggota DPRD Kota Malang periode 2009-2014 itu siap menghadang laju petahana Mochammad Anton hingga kini masih berusaha mendapatkan surat rekomendasi dari DPP PKB dan partai lainnya.
Demi memuluskan langkahnya untuk meraih jabatan Walikota Malang periode 2018-2023. Sutiaji diperkirakan menggandeng Ketua DPD II Partai Golkar Kota Malang, Sofyan Edy Jarwoko. Duet Sutiaji dengan Sofyan Edy Jarwoko menggunakan kendaraan politik dari Partai Demokrat dan Golkar. Jumlah kursi Partai Demokrat dengan Partai Golkar berdasarkan hasil pemilu legeslatif tahun 2014 sebanyak 10 kursi.
Artinya jika duet Sutiaji-Sofyan Edy Jarwoko berlanjut sampai jadwal pendaftaran Walikota Malang di kantor KPU. Dua orang ini telah mengantonggi kartu aman. Sebab batas minimal jumlah kursi anggota dewan agar bisa mendaftarkan calon walikota berjumlah sembilan kursi. Dua tokoh politik di Kota Malang ini tinggal menjaga komitmennya agar koalisi Partai Demokrat dengan Partai Golkar tidak retak di tengah jalan.
Saat dikonfirmasi Memo X (Grup Memontum.com), Sofyan Edy Jarwoko soal pencalonannya bersama Sutiaji dijawab dengan merendah diri. “Insha Allah, doakan saja ya. Nanti kalau sudah waktunya saya pasti menyampaikan hal itu,” terangnya. Hal senada juga diutarakan Sutiaji. Dia minta pada Memo X agar bersabar dulu sambil menunggu jadwal yang tepat untuk mengumumkan pencalonannya.
“Nanti secepatnya segera kita umumkan kepada masyarakat. Saat ini saya akan bersikap diam dulu sambil menunggu perkembangan politik di Kota Malang,” tegasnya. Sikap politik yang diambil Sutiaji ini sangat beralasan. Dirinya masih tercatat sebagai Wakil Walikota Malang mendampingi Mohammad Anton sampai akhir masa jabatannya.
Sutiaji ingin menghormati Anton selaku Walikota Malang. Apalagi hingga kini Anton dikabarkan sedang berusaha untuk merajut asa mendapatkan surat rekomendasi dari DPP PKB dan beberapa parpol lain pemenang pemilu 2014. Di tempat lain, sekretaris DPC PDIP Kota Malang Abdul Hakim kelihatan tenang menghadapi Pilkada Kota Malang. Dia yakin PDIP bisa merangkul beberapa partai untuk diajak berkoalisi dalam menghadapi Pilkada Kota Malang.
Kata Hakim, dalam waktu dekat ini segera terbangun koalisi besar. “Setiap hari kita selalu komunikasi dengan pengurus parpol di Kota Malang. Tujuan kami membangun koalisi besar. Agar calon Walikota Malang yang diusung PDIP bisa menang dipilkada Kota Malang,” tandasnya. Surat rekomendasi dari DPP PDIP Kota Malang untuk calon Walikota Malang memang belum dipegang. Tapi menurut dia, surat rekomendasinya tidak jauh dari yang diwacanakan banyak orang selama ini.
Bahkan tanpa sepengetahun Hakim. Telah dibuatkan sebuah lagu untuk Ya’qud Ananda Qudban dan Wan Nendy. Lagunya beriramakan “Yang Penting Hepi” dipopulerkan oleh Jamal Mirdad.
“Prediksi kami pada H-2 masing-masing partai pengusung calon Walikota Malang akan mendeklarasikan pasangan calon Walikota Malang. Saat ini kondisinya memang kelihatan tenang. Tapi komunikasi politik antar pimpinan parpol terus dilakukan,” pungkas dia. (man/yan)