Kota Malang

Dukung Kemandirian Anak Berkebutuhan Khusus, Karya Vokasional Siswa SLB C Autis Kedungkandang Dipamerkan

Diterbitkan

-

KARYA: Pameran karya vokasional siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) C Autis Kedungkandang, Kota Malang. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Sekolah Luar Biasa (SLB) C Autis Kedungkandang, Kota Malang, terus mendukung kemandirian siswa dengan beragam keterampilan vokasional. Melalui enam program vokasi yang dimiliki, ada berbagai produk unggulan yang dihasilkan.

Salah satu guru di SLB C Kedungkandang Kota Malang, Meita Atikasari, menyampaikan bahwa beberapa produk tersebut diantaranya seperti Broncis (brownies kering), kopi, hingga teh telang. Program vokasi tersebut, bertujuan untuk memberikan keterampilan yang bermanfaat bagi para siswa, khususnya mereka yang memiliki hambatan intelektual dan autisme.

“Kami memiliki enam vokasi. Antara lain ada tata boga, budidaya tanaman, membatik hingga pembuatan suvenir. Salah satu produk unggulan kami, itu ada Broncis yang juga sudah mengantongi izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT),” kata Meita, Jumat (04/10/2024) tadi.

Selain memproduksi teh telang dari hasil vokasi budidaya tanaman, juga ada batik ciprat hingga pouch dan tempat alat tulis yang dibuat langsung oleh siswa SLB C. Untuk batik ciprat yang dihasilkan, itu menggunakan metode khusus.

Advertisement

Baca juga :

“Jadi mereka itu mencipratkan lilin dengan kuas sebagai teknik pewarnaannya. Kemudian untuk yang vokasi souvenir itu menghasilkan pouch, kipas dan macam-macam,” tambahnya.

Lebih lanjut, di SLB C Autis Kedungkandang memiliki 154 siswa dari jenjang SD hingga SMA, itu dengan hambatan intelektual ringan hingga sedang. Untuk keterampilan vokasional sendiri difokuskan pada jenjang SMP dan SMA.

“Untuk siswa jenjang SD, sekolah menyediakan terapi yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing siswa, seperti terapi konsentrasi bagi siswa autis. Kemudian kami juga bekerja sama dengan seniman di Kota Malang, seperti pemilik Titik Tenger, untuk menyalurkan kreativitas siswa,” lanjutnya.

Untuk produk-produk karya siswa tersebut juga diperjualbelikan di Dis Mart, yang berada di kantor DPRD Kota Malang. Selain itu melalui marketplace, serta melalui pre-order di WhatsApp. Dengan fokus pada keterampilan vokasional, Meita berharap agar siswa-siswa dapat dibekali dengan keterampilan yang berguna untuk masa depan dan sekaligus mengurangi stigma terhadap anak-anak berkebutuhan khusus. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas