Surabaya
Gandeng BNNK, Rumah Pintar Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Anak
Memontum Surabaya – Rumah Pintar (Rupin) Somerset Bahtera Surya Baru menggandeng Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya. Dari sinergi tersebut, Rupin ingin mencegah penggunaan dan penyalahgunaan narkoba di kalangan anak. Selain itu, memberikan sosialisasi bahaya narkoba pada anak usia dini.
Dalam sosialisasi tersebut, BNNK menggunakan bahasa yang mudah dipahami anak. “Jadi pakai bahasa yang sederhana dan nggak usah muluk-muluk. Pelan-pelan saja penyampaiannya, tapi harus tidak boleh berhenti sekali, harus continue (berkesinambungan). Misalkan mungkin kita hanya menyampaikan bahwa narkoba itu berbahaya. Bahayanya apa? Itu pun simpel, nggak usah semua, nanti kalau dia sudah paham, sudah ngerti, baru berikutnya,” jelas Kepala BNNK Surabaya AKBP Drs. Suparti, SH,. MM,. Sabtu (24/11/2018).
BNNK sendiri memiliki program penyampaian tentang bahaya dari narkoba yang tidak hanya kepada orang dewasa, tetapi anak usia dini dan wanita hamil dirasa wajib. Hal ini dilakukan supaya anak yang disasar sosialisasi bahaya narkoba sejak dini bisa lebih paham sejak awal.
“Sebetulnya pada sosialisasi ini lebih ditekankan tentang bahayanya. Memang susah untuk anak-anak ini, yang penting anak-anak ngerti dulu. Untuk mabuk lem misalkan, jangan sampai anak-anak itu nggak ngerti. Tapi ketika mungkin suatu saat anak itu ada teman yang pakai lem, akhirnya jadi ingat pesan yang sebelumnya didengar,” ujarnya.
Menilik kasus di Surabaya yang sedang hangat mengenai bocah ngelem alias mabuk lem, terutama anak yang belum cukup umur dan putus sekolah, Suparti menilai masyarakat banyak yang tidak membaca, mendengar informasi melalui media.