Surabaya

Perlintasan KA Wonokromo Diharapkan Mampu Urai Kemacetan Jalan Ahmad Yani

Diterbitkan

-

Perlintasan KA Wonokromo Diharapkan Mampu Urai Kemacetan Jalan Ahmad Yani

Memontum Surabaya – Perlintasan Kereta Api (KA) di Jalan Ahmad Yani, Wonokromo, diharapkan mampu mengurai kepadatan serta kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut. Perlintasan itu sudah jadi dan resmi dibuka oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daops 8, Jumat (23/11/2018) lalu.

Sebelumnya, perlintasan tidak kunjung disesuaikan PT KAI kendati lebar ruas Jalan Ahmad Yani bertambah bersamaan dibukanya frontage road sisi Barat. Akibatnya, kepadatan serta kemacetan menjadi pemandangan selama hampir empat tahun.

Walikota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan perlintasan tersebut. Tak luput Risma mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Kepala Daop 8 yang sudah membantu Pemerintah Kota Surabaya hingga proyek dapat selesai dengan cepat.

“Ini izinnya sudah 4 tahun yang lalu dari PT KAI, dan sekian lama kita nunggu. Alhamdulillah akhirnya selesai, terimakasih kepada Kepala Daop 8 yang baru, sehingga proses pembangunan ini berlangsung dengan cepat. Insya Allah jalan tembus ini bisa kelar agar tidak ada macet lagi di sini,” kata Tri Rismaharini saat di lokasi perlintasan.

Advertisement

Risma juga menghimbau kepada setiap pengguna jalan untuk berhati-hati ketika melintas, Sebab terdapat dua jalur, yakni Timur dan Selatan. Menurut Risma, sesuai undang-undang jalan Ahmad Yani merupakan jalan nasional, karena itu perlintasan wajib dikerjakan.

“Saya harap warga tetap berhati-hati. Karena mestinya di dalam Undang-undang tidak boleh sebidang. Tapi ini kan jalan, ini bukan jalan kita. Makanya, kami nanti masih butuh U-turn ke arah Pasar Wonokromo,” ujarnya.

Sekadar diketahui, perlintasan yang diresmikan panjangnya 24 meter dengan konstruksi utama berupa rel R54 yang ditutup dengan plate sebagai pengikat blok rel. Proyek ini dikerjakan dengan kontrak senilai Rp 525.380 juta, dan berdurasi selama tiga bulan. Namun kenyataannya, proses pengerjaannya lebih cepat, yakni kurun waktu 2 bulan.

Wilayah tersebut yang sering dikeluhkan oleh warga karena kemacetan yang tak kunjung usai. Dengan selesainya pengerjaan blok rel ini, perlintasan kereta api yang tadinya hanya selebar 9 meter, kini menjadi 17 meter menyesuaikan ukuran frontage road sisi Barat. Dengan begitu, maka jalan yang tadinya hanya 3 lajur bisa muat 6 lajur.

Advertisement

Suryawan selaku Kepala PT KAI Daop 8 Surabaya mendukung yang dilakukan oleh pemkot karena dirasa hal ini mampu mengurangi kepadatan dan kemacetan yang selama ini menjadi momok.

“Sesuai Undang-Undang itu kan tidak boleh perlintasan sebidang. Tapi itu kan mendesak dan tidak bisa menunggu lama. Jadi ini lahannya untuk mengatasi kemacetan,” ucap Suryawan.

Suryawan menghimbau pula kepada masyarakat, untuk tidak selalu mengandalkan portal perlintasan kereta api saja. “Khususnya, bagi pengguna jalan. Jangan pernah menyerahkan nyawa kepada alat, karena apa? Alat bisa rusak,” tutupnya. (est/ano/yan)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas