Pemerintahan

Gandeng USAID, Pemkab Trenggalek akan Latih 2000 Perempuan Berwirausaha

Diterbitkan

-

Bupati Trenggalek rapat koordinasi bersama USAID. (ist)
Bupati Trenggalek rapat koordinasi bersama USAID. (ist)

Trenggalek, Memontum – Sebagai wujud upaya guna menumbuhkan wirausaha baru, Pemkab Trenggalek melalui Rumah Perempuan melakukan kerja sama dengan USAID untuk memberikan pelatihan terhadap kaum perempuan maupun kelompok rentan.

Melalui program JAPRI (Jadi Pengusaha Mandiri), sebanyak kurang lebih 2.000 perempuan akan dilatih untuk berwirausaha.

“Kurang lebih sebanyak 70 % penduduk Kabupaten Trenggalek adalah perempuan, anak dan lansia. Angka tersebut adalah cukup besar dan Pemkab Trenggalek menganggap kelompok tersebut harus diberikan kesempatan tidak hanya sebagai obyek melainkan subyek pembangunan, ” ungkap Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin, Rabu (15/01/2020) sore.

Dikatakan Arifin, dengan berwirausaha dan memiliki penghasilan sendiri, kaum perempuan diharapkan mampu mengeluarkan keluarganya dari belenggu kemiskinan.

Advertisement

Selain itu, perempuan dan anak merupakan aset potensi yang dapat memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan daerah. Hal itulah yang mendorong Pemkab Trenggalek untuk fokus pada pengarus utamaan gender (PUG). Terkait hal itu, Bupati Trenggalek beserta jajaran melakukan rapat koordinasi dengan USAID guna membahas lebih dalam rencana tersebut.

“Tahun ini USAID, JAPRI dan Pemerintah Kabupaten Trenggalek ingin menciptakan perempuan-perempuan wirausahawan baru, kurang lebih kita target ada 2.000 perempuan yang akan menjadi wirausaha baru di Trenggalek, ” imbuhnya.

Pihaknya telah berdiskusi dan akan fokus pada perempuan muda yang berusia 18 hingga 30 tahun.

Mereka juga harus masuk dalam data kemiskinan dan kerentanan baik pada desil 1 maupun 2, penyandang disabilitas, perempuan dalam korban kekerasan, janda, eks pekerja migran, mereka yang masih terjebak dalam belenggu portitusi, ini yang ingin kita libatkan dalam program ini.

Advertisement

“Kita target 2.000 perempuan rentan, akan menjadi pengusaha baru dan ke depannya kami harapkan kerentanan itu akan hilang senyampang dengan perbaikan ekonomi dan kita harap korelasinya juga ada perbaikan secara sosial, ” ucap Bupati.

Terpisah, Perwakilan dari USAID Thomas Crehan mengungkapkan jika pihaknya telah menyiapkan dana untuk Kabupaten Trenggalek dalam rangka meningkatkan pendapatan perempuan melayu wirausaha.

“Program ini tidak untuk kaum perempuan saja, tetapi juga untuk keluarga. Dimana keluarganya nanti akan mendapat perspektif gender yang lebih bagus, ” kata Thomas. (mil/oso)

 

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas