Surabaya
Gus Ipul Harapkan IABC Mampu Tingkatkan Hubungan Bisnis Indonesia-Australia
Memontum Surabaya — Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf mengharapkan Konferensi Indonesia Australia Business Council (IABC) mampu menjadi sarana untuk meningkatkan hubungan bisnis Indonesia-Australia dan membina persahabatan. Selain itu, hubungan tersebut juga diharapkan sebagai langkah strategis bagi pelaku bisnis untuk mengomunikasikan peluang investasi dan bisnis di kedua negara.
“Kami berharap konferensi ini mampu menjadi langkah yang sangat strategis bagi para pelaku bisnis untuk mengomunikasikan peluang investasi dan bisnis di Indonesia dan Australia dalam berbagai bidang seperti ekonomi, infrastruktur, pertanian, sumber daya alam serta pariwisata,” kata Wakil Gubernur Jatim Drs. Saifullah Yusuf saat menghadiri Jamuan Makan Malam IABC di Hotel Majapahit Surabaya, Senin (6/11/2017) Malam.
Hadir pada kesempatan itu, Ambassador to Indonesia Mr. Paul Grigson, Duta Besar Indonesia untuk Singapura Yohanes Kristiarto Soeryo Legowo, Assintant Minister for Trade, Tourism, and Investment AustraliaMr. Keith Pitt, Shadow Treasure Mr. Chris Bowen MP, Shadow Minister for Trade, Tourism, and Investment Australia Mr. Jason Clare, Presiden Indonesia Australia Business Counsil (IABC) Noke Kiroyan.
Wagub Saifullah Yusuf menjelaskan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur sangat mendukung sepenuhnya kegiatan konferensi tersebut dan mendorong para pengusaha Indonesia dan Australia untuk berinvestasi di Jawa Timur. Beberapa peluang bisnis di Jawa Timur yang ditawarkan diantaranya dalam penyediaan bahan baku industri Jawa Timur, agro industri, dan industri alat-alat rumah tangga.
Dukungan tersebut diimplementasikan dengan memberi 4 jaminan kemudahan kepada investor yang akan berinvestasi di Jawa Timur, yaitu kemudahan perijinan, penyelesaian masalah perburuhan, ketersediaan energi dan infrastruktur wilayah, serta fasilitasi penyediaan tanah. Konferensi IABC diadakan setiap 2 tahun secara bergantian, baik di Indonesia maupun di Australia. Tidak hanya ditujukan untuk para pengusaha dari Australia dan Indonesia yang menjadi anggota IABC namun juga bagi komunitas bisnis lain yang tertarik untuk menjalin kerjasama. Di tahun 2017 merupakan konferensi bisnis yang ke-35.
Pada kesempatan itu, Wagub yang biasa disapa Gus Ipul menyampaikan informasi singkat tentang Jawa Timur yang kiranya bermanfaat bagi pengembangan kerjasama Jawa Timur-Australia di masa mendatang. Disampaikannya, luas wilayah Provinsi Jawa 47.152 km2 dengan jumlah penduduk Jawa Timur di tahun 2016 sebesar kurang lebih 39,075 juta jiwa. Jumlah tersebut tersebar di 29 Kabupaten dan 9 Kota.
Pada semester I tahun 2017, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sebesar 5,21%, atau lebih besar dari rata-rata nasional sebesar 5,01%. PDRB Jawa Timur tahun 2016 mencapai Rp. 1.855,04 trilliun atau US$ 139,21 miliar, sedangkan untuk semester I tahun 2017 mencapai Rp. 977,29 triliun atau sebesar US$ 73,34 miliar. Perekonomian Jawa Timur semester I tahun 2017 ditopang oleh tiga sektor utama, yaitu: sektor industri pengolahan sebesar 29, 17%, sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 18,07%, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 13,46 %. Berdasarkan kinerja ekonomi tersebut, Provinsi Jawa Timur telah bergeser menjadi provinsi industri, dimana sektor pertanian, industri dan perdagangan saling bersinergi.
Disampaikan pula bahwa pada kurun waktu 2013 s/d September 2017 nilai ekspor Jatim ke Australia sebesar US$ 1855,86 juta, sedangkan impornya sebesar US$ 3188,85 juta. Komoditas utama non migas Jawa Timur yang diekspor ke Australia adalah kayu, barang dari kayu, kertas/karton, daging dan ikan olahan. Sedangkan komoditas utama non migas Jawa Timur yang diimpor dari Australia adalah gandum-gandum, perhiasan/permata, aluminium, bahan kimia anorganik, dan mesin pesawat.
“Investasi Australia di Jawa Timur sejak tahun 1970 sampai dengan semester I tahun 2017, sebanyak 66 Proyek dengan nilai investasi US$ 894 juta,” katanya. (dw/nhs/yan)