Sidoarjo
H Yusuf PKL Taman Pinang, Dikenal Jual Buah Murah Berkualitas
Memontum Sidoarjo — Beberapa tahun belakangan ini Jalan Taman Pinang Sidoarjo tak hanya menjadi jalan utama warga Perumahan Taman Pinang, Gading Fajar dan sekitarnya. Karena tempatnya yang strategis akhirnya menjadi sentra PKL (Pedagang Kaki Lima) untuk menggelar berbagai dagangan.
Semua kebutuhan masyarakat dijual disini. Terutama di hari Minggu. Sejak usai subuh, di jalan utama wilayah Sidoarjo barat ini sudah digelar berbagai kegiatan masyarakat. Mulai olah raga pagi hingga senam Lie Tien Kung digelar disina.
Karena padatnya kegiatan masyarakat, satu jalan sebelah timur ditutup untuk memfaslitasi masyarakat yang berolah raga. Sedangkan jalan sisi barat diperuntukan bagi pengendara dan sebagain untuk berjualan PKL.
Begitu matahari mulai terbit dan kegiatan senam bubar. Jalan sebelah timur dibuka kembali. Tak lama setelah itu, PKL mulai menggelar dagangan yang sebagian besar dengan menggunakan kendaraan roda 4.
Salah satu pedagang itu adalah H Yusuf. Dengan sigap , pedagang buah yang tinggal di Desa Suruh Kecamatan Sukodono menata daganganya diatas pik-up dan hanya dengan hitungan menit siap melayani pembeli.
Suami Yuliati ini bertutur berjualan buah musiman. Kalau sekarang ini berjualan Durian, Duku, Per. Manggis dan Jeruk import . Setiap hari dia menggelar dagangan dengan mobil pick up di kawasan Jalan Taman Pinang. “ Setiap hari saya jualan buah di depan Karaoke Estu, Taman Pinang. Kadang bergeser ke selatan,” ungkapnya.
Lebih lanjut ayah dari putri semata wayangnya yang bernama Aisah ini menuturkan ini menyatakan jika berjualan di Taman Pinang punya cara tersendiri untuk mengikat pembeli. “ Boleh dibuktikan . Kami tak pernah mematok harga diatas harga pasaran,” katanya.
Dengan berjualan murah itu akhirnya pembeli datang kembali. Dan dengan bertambahnya pembeli itu semakin bertambah pula buah yang terjual. “ Laba per kilo memang sedikit, tetapi dengan yang terjual dalam jumlah banyak maka otamatis laba yang terkumpul akhirnya banyak,” akunya.
Keuntungan ini sebagain disisihkan untuk persiapan hari depan dan berjaga-jaga bila sewaktu-waktu tempatnya tidak boleh digunakan berjualan. Karena kondisi yang tidak menentu itulah dia harus pandai-pandai mengatur keuangan.
“ Kami harus pandai-pandai berhemat. Kalau tidak begitu, maka ketika ada pengumuman tempat untuk berjualan tidak boleh digunakan kita masih punya tabungan. Tabungan itu untuk cadangan makan atau untuk kebutuhan yang lain,” tuturnya. (sul/nay)