Kota Malang
Hadiri Mimbar Akademik UB, Paslon Abadi Beri Dukungan dan Solusi Sinergi Membangun Malang Raya
Memontum Kota Malang – Pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang nomor urut 3, Abah Anton dan Dimyati Ayatulloh, hadir dalam acara Mimbar Akademik yang bertajuk ‘Sinergi Membangun Malang Raya’ yang digelar di Universitas Brawijaya (UB), Jumat (01/11/2024) tadi. Dalam kegiatan itu, seluruh calon Kepala Daerah (Cakada) Malang Raya hadir, kecuali Paslon dari nomor urut 2 Pilkada Kota Batu.
Dalam acara ini, Paslon Abadi (Abah Anton – Dimyati) memastikan akan adanya sinergi tiga pemerintah daerah dalam menangani persoalan krusial di Malang Raya. Salah satu visinya, yakni mengenai solusi transportasi massal yang berkelanjutan.
“Kota Malang ini menjadi home base. Selalu menjadi rujukan kemacetan, menjadi masalah yang perlu segera diatasi,” ujarnya.
Abah Anton mengingatkan, bahwa saat dirinya menjadi Wali Kota Malang pada 2013, pernah memiliki gagasan mengadakan transportasi monorel. Inisiatif ini sebagai langkah strategis untuk mengurangi kemacetan dan memfasilitasi transportasi pariwisata di Malang Raya.
“Saya sudah mengajak tiga kepala daerah untuk memikirkan solusi angkutan massal. Waktu itu yang sudah saya sampaikan yaitu monorel. Selain mengatasi kemacetan, persoalan lain yang mendesak dilakukan adalah penanganan banjir. Ini juga dibutuhkan sinergi tiga daerah,” imbuhnya.
Baca juga :
Sementara itu, calon Wakil Wali Kota Dimyati Ayatulloh, membuka sesi diskusi dengan pernyataan menarik bahwa Kota Malang adalah ‘Miniatur Nusantara’. Dirinya menjelaskan bahwa Kota Malang sebagai pusat pendidikan yang berperan penting dalam mencerminkan keragaman sosial-budaya Indonesia.
Kota Malang dengan wilayahnya yang terbatas, namun berpenduduknya padat, membutuhkan solusi inovatif untuk mengembangkan ekonomi kreatif. “Kota Malang ini wilayahnya cukup terbatas tapi masyarakatnya padat. Maka ekonomi kreatif yang paling tepat untuk terus dikembangkan di Kota Malang,” tutur Dimyati.
Dirinya juga menekankan pentingnya pembangunan yang terintegrasi antara Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu, guna menghadapi tantangan urban. Seperti kemacetan dan banjir. “Sinergi tiga kepala daerah sangat penting untuk mengatasi persoalan-persoalan seperti kemacetan dan banjir,” imbuhnya.
Sementara itu, Rektor UB, Widodo, memaparkan mengenai data jumlah kunjungan wisatawan ke Malang Raya, rerus meningkat setiap tahunnya berkat banyaknya destinasi yang ditawarkan. Hal ini, perlunya sinergi antara ketiga wilayah agar dapat memaksimalkan potensi ekonomi dan pendidikan. “Malang Raya memiliki lebih dari 200.000 UMKM yang dapat menjadi daya dukung perekonomian,” terang Widodo.
Dirinya menambahkan, bahwa Malang berpotensi menjadi destinasi pendidikan internasional, dengan banyaknya mahasiswa dari Timur Tengah, Jepang, Tiongkok dan wilayah lain Asia, yang menuntut ilmu di Kota Malang. Karena itu, pihaknya menitipkan untuk seluruh calon yakni selalu menjaga Sinergitas Malang Raya.
Diharapkan, calon mampu menciptakan kolaborasi yang lebih erat dan efektif diantara pemimpin daerah untuk membangun Malang Raya yang lebih maju, berkelanjutan dan harmonis. Sinergi ini diyakini dapat membawa Malang Raya sebagai destinasi utama di Indonesia yang berdaya saing global.
Mimbar Akademik sendiri berlangsung menarik dan Tim Abadi menjadi pusat perhatian. Abah Anton dan wakilnya Dimyati, tampil cukup percaya diri dan mampu menyampaikan gagasan sesuai waktu yang ditentukan. Saking menariknya, acara baru selesai pada pukul 17.00. (gie)