Kota Malang

Hadiri Ujian Terbuka Program Doktor, Pj Wali Kota Malang Sampaikan Siap Terima Masukan

Diterbitkan

-

UJIAN: Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat menghadiri ujian terbuka program Doktor Dosen Universitas Negeri Malang di Program Pascasarjana, Universitas Airlangga Surabaya. (ist)

Memontum Kota Malang – Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menghadiri ujian terbuka program Doktor Dosen Universitas Negeri Malang (UM) Ahmad Nurabadi S.Pd M.Pd, di Program Pascasarjana, Universitas Airlangga Surabaya, Senin (22/01/2024) tadi.

Dalam kesempatan itu, Pj Wali Kota Wahyu menyampaikan bahwa tema disertasi yang diangkat oleh Promovendus, Ahmad Nurabadi, memberikan tambahan pengetahuan terkait dengan kompetensi kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja sekolah dan kinerja guru di Malang Raya. Termasuk, untuk di Kota Malang sendiri.

“Temanya tadi ‘Pengaruh Kompetensi, Kepemimpinan Pembelajaran dan Kepemimpinan Perubahan Sekolah Terhadap Kinerja Sekolah Dasar dengan Kinerja Guru Sebagai Variabel Intervening di Malang Raya’. Tentunya, ini banyak masukan yang bermanfaat bagi kami selaku penentu kebijakan. Terlebih, SD dan SMP, yang merupakan kewenangan dari Pemerintah Daerah (Pemkot Malang, red),” kata Pj Wali Kota Wahyu.

Ditambahkannya, jika dari disertasi tersebut juga dapat memberikan suatu gambaran nyata pada pendidikan di Malang Raya. Sehingga, pihaknya berharap agar masukan-masukan yang telah diberikan pada Promovendus nantinya dapat lebih disempurnakan kembali.

Advertisement

“Tapi yang jelas, hasil dari disertasi ini kami tunggu. Karena ada lanjutan-lanjutan yang betul-betul bisa dijadikan pedoman dan juga akan saya sampaikan terutama pada Kepala Dinas Pendidikan serta Kepala Sekolah yang ada di Kota Malang,” ujarnya.

Baca juga :

Namun, paparnya, secara garis besar pendidikan di Malang Raya, tidak dapat disamaratakan. Sebab, secara kewilayaan, Malang Raya terbagi menjadi tiga otonom pemerintah daerah. Yakni Pemkot Malang, Pemkot Batu dan Pemkab Malang.

“Membandingkan pendidikan di Kabupaten dan Kota Malang, tidak bisa dijadikan satu kesatuan. Karena ada perbedaan yang cukup tinggi. Tiga daerah di Malang Raya ini tentu sangat berbeda. Sehingga, harus diklasifikasikan lebih detil,” katanya.

Ditambahkan Pj Wali Kota Wahyu, jika perbedaan itu, mulai dari kualitas pendidikan, pembiayaan hingga Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk jumlah SDM nya sendiri, menurut Wahyu kurang lebih ada sebanyak 13 ribu tenaga pendidik. Namun dari jumlah tersebut, hanya setengah yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN), sedangkan sisanya merupakan Pegawai Tidak Tetap (PTT).

Advertisement

“Kadang di suatu sekolah, misalnya dalam satu sekolah, ada delapan guru, tiga ASN, sisanya PTT. Problem utama di Kabupaten Malang, ketersediaan guru yang ada, jumlah SD nya seribu lebih. Tetapi jumlah kepala sekolah yang memiliki kesesuaian kompetensi, jauh sekali. Kadang ada kepala sekolah yang merangkap jadi Plt kepala sekolah di sekolah lain,” ucapnya.

Di akhir, Wahyu mengapresiasi dan mengucapkan selamat atas keberhasilan Ahmad Nurabadi dalam menyelesaikan Program Doktor tersebut. “Semoga dengan diraihnya gelar doktor ini akan semakin membawa manfaat bagi kemajuan dan peningkatan kualitas pendidikan di Kota Malang,” papar Wahyu. (rsy/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas