SEKITAR KITA
Harga Beras Melonjak, Bupati Arifin Pastikan Stok Aman hingga Lebaran
Memontum Trenggalek – Sejak dua bulan terakhir, harga beras di Kabupaten Trenggalek, mengalami lonjakan. Padahal, stok beras di Kabupaten Trenggalek berlimpah dan mampu mencukupi hingga Idul Fitri mendatang.
“Harga beras di pasar itu mencapai Rp 15 ribu perkilogram (Kg). Padahal biasanya, harga beras hanya Rp 12 ribu perkg,” ujar Siti Fatimah warga Desa Sukorejo Kecamatan Gandusari, Jumat (08/03/2024) tadi.
Kenaikan harga beras yang terjadi beberapa bulan terakhir ini, ujarnya, tentu membuat masyarakat kesulitan untuk mendapatkan komoditas pangan utama ini. “Ya warga kesusahan, karena harga beras sudah naik sejak dua bulan terakhir,” imbuhnya.
Menyikapi kondisi tersebut, Pemkab Trenggalek melaksanakan Gerakan Pangan Murah. Dalam Gerakan Pangan Murah ini, warga yang mendapatkan kupon bisa membeli beras dengan harga Rp 10.400 perkg atau 5kg beras dengan harga Rp 52 ribu.
“Tadi saya beli beras dari Bulog itu Rp 52 ribu per 5 Kg. Tapi syaratnya harus bawa kupon. Saya berharap sering diadakan Gerakan Pangan Murah karena masyarakat bisa membeli beras dengan harga murah,” kata Siti.
Sementara itu, Kepala Gudang Bulog Karangsuko, Jefri Haryanto, menjelaskan bahwa pada Gerakan Pangan Murah ini, pihaknya menyediakan 5 Ton beras medium dengan paket kemasan 5 Kg. Harga yang dijual kepada masyarakat hanya Rp 10.400 per Kg atau Rp 52.000 per 5 Kg.
Baca juga :
“Jenis beras yang kami jual medium. Kegiatan ini rencananya akan dilakukan hingga ramadhan, dengan tujuan menyetabilkan harga,” tuturnya.
Jefri menambahkan, terkait stok beras di Gudang Bulog Trenggalek, dipastikan aman hingga Idul Fitri mendatang. Pasalnya, saat ini stok beras mencapai 700 Ton. “Kami juga menyiapkan cadangan beras di Gudang Tulungagung, apabila nanti stok beras di Trenggalek menipis,” tegasnya.
Terpisah, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengatakan bahwa memang saat ini harga beras di pasaran mencapai Rp 15 ribu per Kg. Hal itu juga seiring dengan naiknya harga gabah di petani yang mencapai Rp 8 ribu hingga Rp 12 ribu per Kg.
“Makanya kami berupaya menyetabilkan harga dengan cara Gerakan Pangan Murah,” ujar Mas Ipin-sapaan akrabnya.
Bupati Trenggalek ini memprediksi, pada momen Idul Fitri tidak akan terjadi kenaikan harga beras. Mengingat pada saat itu, akan terjadi panen raya di Kabupaten Trenggalek.
“Saat ini masa tanam padi sudah mencapai 2 bulan. Jadi saat hari raya itu pas dengan panen raya. Sehingga tidak ada kenaikan harga beras,” papar suami Novita Hardiny ini. (mil/sit)