SEKITAR KITA

Harga Kedelai Melonjak, Pengrajin Tempe dan Tahu Kota Batu Menjerit

Diterbitkan

-

Memontum Kota Batu – Pengrajin tempe Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, menjerit. Mereka mengeluhkan kondisi bahan baku kedelai, yang mengalami peningkatan harga. Akibatnya, tingkat produksi menjadi berkurang, terlebih akibat masa pandemi Covid-19.

Kades Beji, Deny Cahyono, menyampaikan hal tersebut sebab banyak pengrajin tempe di desanya yang terdampak akibat meroketnya harga kedelai. Bahkan, beberapa rumah produksi sampai berhenti produksi.

“Produksi tempe Desa Beji, normalnya dalam setiap hari berkisar 4-5 ton. Namun, saat pandemi ini ada penurunan produksi sampai dengan 3-4 ton. Sedangkan untuk bahan baku kedelai, juga mengalami peningkatan harga dari sebelumnya berkisar Rp 6.500 sampai Rp 7000/kg sekarang menjadi Rp 9500 sampai Rp 10000/kg. Ini yang menyebabkan pengrajin tempe, menjadi bingung. Sebab, kondisi belum pulih karena pandemi dan mempengaruhi daya beli masyarakat di sisi lain biaya produksi meningkat karena bahan baku kedelai yang meningkat pula,” ujarnya.

Akibat lonjakan harga kedelai, tambahnya, kini berdampak pada 30 UMKM Tempe di Desa Beji, yang memilih untuk tidak beroperasional. “Dari 260 UMKM di Kampung Tempe, 30 diantaranya tercatat berhenti. Hal ini, dikarenakan biaya operasional dan bahan baku yang cukup tinggi,” tambah Deny Cahyono, Senin (4/1) sore.

Advertisement

Salah satu pengrajin tahu di kawasan Kelurahan Temas , Suwono, pun memilih untuk mengurangi ketebalan tahunya guna menyiasati agar produksi terus berjalan dan masih dapat keuntungan.

“Ketebalan kami kurangi setengah centimeter. Harga penjualan tahu, juga naik dari Rp. 250 untuk satu kotak tahu goreng kini naik menjadi Rp. 300 sampai Rp. 400 perkotak,” paparnya.

Ketua Kadin (Kamar Dagang Indonesia) Kota Batu, Endro Wahyu, mengaku bahwa pihaknya ingin ada perhatian khusus dari Pemkot Batu.

Hal ini dikarenakan, belum ada bimbingan dari Pemkot terhadap UMKM Tempe di Kota Batu, setelah pihaknya selesai melakukan hearing dengan Kepala Desa Beji.

Advertisement

“Kami akan membantu dengan jaringan Malang Raya dan Surabaya dalam segi pemasaran. Sudah saatnya tempe ini juga dikonsumsi oleh golongan menengah keatas,” tandasnya. (bir/cw2/sit)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas