Pemerintahan

Hari Ini Pencanangan Vaksinasi Covid-19 di Trenggalek, Target Maret 2022 Selesai

Diterbitkan

-

Hari Ini Pencanangan Vaksinasi Covid-19 di Trenggalek, Target Maret 2022 Selesai
Bupati Trenggalek didampingi istri melakukan suntikan vaksin Covid-19 di pendopo Manggala Praja Nugraha Trenggalek.

Memontum Trenggalek – Pencanangan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Trenggalek dilakukan hari ini, Jumat (29/01/2021) di Pendopo Manggala Praja Nugraha.

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin bersama jajaran Forkopimda serta perwakilan tokoh agama dan tokoh masyarakat berkesempatan mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, dr Saeroni mengatakan Pemerintah telah menetapkan pandemi sebagai bencana non alam Januari 2021, sebanyak 2.033 kasus positif Covid-19.

“Pandemi Covid-19 ini merupakan bencana non alam yang terjadi di berbagai belahan dunia, tak terkecuali di Indonesia. Per 29 Januari 2021, kasus positif Covid-19 di Kabupaten Trenggalek mencapai 2.033,” ucap Saeroni saat dikonfirmasi, Jumat (29/01/2021) siang.

Advertisement

Ia menegaskan, pandemi Covid-19 ini berdampak pada perekonomian masyarakat dan sosial budaya.

“Untuk itu, intervensi untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini salah satunya dengan vaksinasi. Vaksinasi ini tujuan mengurangi transimisi, menurunkan angka kesakitan dan kematian, melindungi masyarakat agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi,” jelasnya.

Terkait kelompok penerima di tahap pertama Januari – April adalah tenaga kesehatan, tenaga penunjang dan pejabat tinggi di Kabupaten Trenggalek.

Selanjutnya, untuk tahap kedua masih sama di bulan Januari – April dengan sasaran petugas pelayanan publik mulai dari TNI/Polri maupun petugas pelayanan masyarakat.

Advertisement

“Di tahap ketiga April – Maret 2022, sasarannya adalah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya sesuai ketersediaan vaksin,” kata Saeroni.

Ia menyebut sesuai target, vaksinasi ini bisa diberikan 70% dari jumlah masyarakat di Kabupaten Trenggalek. Dan alokasi yang datang sampai saat ini hanya diprioritaskan kepada tenaga kesehatan.

“Nantinya seluruh tenaga kesehatan yang ada di 22 Puskesmas yang ada di Trenggalek akan mendapatkan vaksinasi. Akan tetapi dari jumlah vaksin yang datang Selasa kemarin baru 2.000 dosis. Dilanjutkan Sabtu besok datang lagi 4.400 dosis,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyampaikan, proses vaksinasi ini membutuhkan waktu sampai 1 tahun kedepan.

“Proses vaksinasi ini dimulai hari ini sampai target penyelesaian Maret 2022. Akan tetapi jika itu bisa diselesaikan secepatnya justru lebih baik,” ungkap Bupati Arifin.

Advertisement

Perlu diketahui jika Kabupaten Trenggalek menjadi penyumbang angka positif Covid-19 tertinggi di jawa timur. Dan ini sesuatu hal yang memang perlu menjadi perhatian pemerintah kabupaten, jika apa yang sudah dilakukan diawal pandemi pembatasan wilayah. Maka saat ini kebijakan tersebut dinilai sudah tidak sudah tidak lagi relevan.

“Mengingat, di Trenggalek sudah memiliki transmisi lokal maka yang bisa dilakukan adalah disiplin protokol kesehatan dan melakukan operasi yustisi di wilayah dengan menggandeng seluruh komponen,” ujarnya.

Pihaknya juga berharap agar tokoh-tokoh masyarakat untuk selalu menghimbau kepada jamaah maupun kepada komunitas untuk selalu disiplin menerapkan 3 M atau lebih advance lagi 5 M.

Tidak hanya sekedar memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, tetapi juga menjaga imun dengan berolahraga serta makan makanan yang bergizi.

Advertisement

“Selain melakukan kedisiplinan wilayah, kita juga harus mampu melaksanakan pembatasan atau pemilahan resiko di dalam wilayah. Dengan cara massive, diikuti penambahan fasilitas asrama Covid-19 (Ascov) maupun rumah sakit darurat. Ini tolong dipercepat karena ketika terlalu banyak yang isolasi mandiri, kita khawatir akan juga terus menambah jumlah cluster keluarga,” pungkas Bupati Arifin.

Baca Juga: Bupati Trenggalek Dorong Pemulihan Ekonomi Akibat Pandemi Covid-19

Perlu disampaikan, saat ini Pemkab Trenggalek juga mempunyai 4 puskesmas yang siap untuk menjadi rumah sakit darurat. Kemudian ada juga 3 sampai 5 sekolahan yang tidak ditempati sehingga nantinya bisa digunakan menjadi asrama Covid-19.

Sebagai cadangan, Pemkab juga meminta kepada desa-desa untuk menyiapkan 1 tempat di desa masing-masing sebagai asrama atau ruang isolasi. Akan tetapi, yang perlu dilakukan saat ini adalah kedisiplinan wilayah dan pemilihan resikonya. (mil/syn)

Advertisement

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas