Lumajang
Harumkan Lumajang, LKC ‘Borong’ Piala di Young Indonesia Koi Show
Memontum Lumajang – Kembali Lumajang Koi Club (LKC) meraih juara umum dan juara 9 kategori lainnya, dalam ajang All Young Indonesia Koi Show, di Taman Candra Wilwatikta, Pasuruan Jawa Timur, pada 19 – 21 Juli 2019 lalu.
Selain meraih gelar juara umum, LKC juga menyabet 9 gelar kategori lainnya. Beberapa di antaranya adalah most entry, most breeder (pembibitan terbaik terbanyak), most trader (penjual terbaik), dan gelar kategori lainnya. “Selain juara umum juga beberapa gelar Champions kita raih”, ujar Ketua LKC Lumajang, Dwi Rosanto pada Media ini, Senin (29/7/2019).
Koi Show saat itu diikuti oleh sekitar 243 orang dari berbagai daerah di Indonesia. Sedangkan koi yang diikutkan dalam ajang ini sekitar 859 ekor. Mereka berasal dari Banda Aceh, se-Jawa Bali, Sumbawa, dan daerah lain. LKC sendiri membawa 59 ekor koi.
Dia menjelaskan, peraih most entry adalah peserta yang mendaftarkan ikannya terbanyak, terbaik. Sedangkan Grand Champion nya itu juara terbaik dari sekian banyak tapi ukuran besar. Penilaiannya dilakukan hanya sehari yakni hari Sabtu. Sedangkan pendaftarannya dilakukan beberapa hari sebelumnya hingga Jum’at. “Hari Sabtu mulai penjurian, kemudian hari itu juga ada lelang. Hari Minggunya Ceremony Awads“, terang Dwi.
Piala dan uang pembinaan diserahkan langsung oleh Bupati Pasuruan, didampingi Kepala Dinas Perikanan Pasuruan dan Dirjen dari Kementerian Kelautan turut menyerahkan. Dikatakan, agenda rutin tahunan ini diselenggarakan oleh APKI (Asosiasi Pecinta Koi Indonesia). Mereka (klub klub koi) itu merupakan pecinta yang berada di bawah naungan APKI.
“Jadi, event ini diadakan oleh APKI disupport oleh klub-klub dari berbagai daerah di Indonesia. Piala yang didapat piala tetap, bukan piala bergilir”, ungkapnya. Ditanya soal besaran uang pembinaan yang diperoleh LKC, dia menyampaikan, sebenarnya hadiah yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan tidak sebanding.
“Cuman nilai jual ikan terdongkrak dengan perolehan juara itu. Pengaruhnya sangat signifikan. Katakan selama ini penjualan kita masih tingkat lokal. Dengan adanya gelar juara, maka jaringan pemasaran kita makin luas. Memperluas jaringan pemasaran kita”, ungkapnya.
Hanya saja, menyangkut penjualan ikan koi LKC masih menghadapi beberapa kendala serius. “Permintaan pasar selama ini belum bisa kita penuhi. Karena memang, mohon maaf, lahan kita untuk pembesaran benih itu sangat minim sekali”, ucapnya.
Dia mencontohkan, permintaan koi great A sebanyak 100 ekor. LKC tidak mampu menyediakan sebanyak itu karena lahan pembenihannya terbatas. “Kita gak bisa memenuhi sebanyak itu. Kendalanya hanya satu, gak ada lahan pembenihan yang representatif”, tukasnya.
Atas kondisi ini, LKC yang sudah mengharumkan nama Lumajang ini berharap ada kepedulian dari pemerintah kabupaten. “Selama ikut berbagai event kita membawa daerah, Lumajang. Tidak atas nama pribadi. Semoga segera ada solusi”, imbuhnya. (adi/yan)