Probolinggo
HF Rasya 96, Pembalap Cilik Kota Probolinggo dengan Segudang Prestasi
Memontum Probolinggo—Mungkin nama pembalap road race sekelas Hafizd Fahril Rasyadan (10) putra daerah asal Kota Probolingo, yang tinggal di Jl Cokroaminoto V/96/Kota Probolinggo, putra dari pasangan Imron Hamsah (35) dan Vini Nuryanigsih (35) yang masih duduk di bangku kelas 4 sekolah dasar Negeri (SDN) Sukabumi 2, Kota Probolinggo ini, sudah memiliki segudang prestasi yang didapatnya.
HF Rasya 96, panggilan akrabnya, mulai menekuni olahraga balap tersebut diawali di usia 5 tahun atau semenjak duduk di sekolah TK, Rasya awal turun di balap sepeda BMX. Setahun menekuni balap BMX, Rasya, yang masih keponakan pembalap Road Race Nasional, almarhum Denny Triyugo Laksono, yang juga pernah membawa harum nama Kota Probolinggo dan Jawa Timur di kancah dunia balap road race dengan nomor start 96 tersebut, beranjak ke dunia motocros.
Di motocros, Rasya dididik dan didampingi langsung oleh Denny Triyugo, semasa hidup almarhum melihat bahwa Rasya memiliki potensi di dunia balap.
“Mulai dari motocros, Rasya dilatih langsung sama almarhum adik saya, dan sempat bilang ke saya jika Rasya mempunyai potensi dan harus di kembangkan,” ungkap Imron, kepada memontum.com, Kamis (1/3/2018) malam, di halaman rumahnya.
Setelah setahun kemudian menekuni dunia motocros, Rasya mencoba turun di balap jalan aspal yaitu di dunia road race. Semua keinginan itu atas keinginan Rasya sendiri, karena memang sejak kecil sudah dekat dengan almarhum om Rasya, dan selalu diajak jika almarhum ada event Road Race.
“Saya, dulu selalu diajak sama om kalau ada kejuaraan. Om Denny sempat bilang ke saya. Besok-besok saya harus lebih baik dari om,” tutur Rasya. Dengan berkaca-kaca mengingat mendiang omnya.
Dengan berjalannya waktu, berlatih di balap aspal, Rasya tidak butuh lama menyesuaikan dengan motor yang ditungganginya. Pertama kali Rasya pegang motor hanya 2 bulan. Berlatih race bersama Bob’s Racing School, waktu itu belajar dengan motor seadanya. Selama 2 minggu mengendarai Yamaha Jupiter. Dan langsung mengikuti event pertama kali di event nasional, Yamaha Cup Race, YCR, di kelas MP6 (moto prix kelas 125 cc) standart pemula.
Dari situlah perkembangan Rasya 96 mulai terasah, dan dua minggu sekali mengikuti kejuaraan road race di Jawa Timur. Dari tekunnya latihan dan didukung oleh kedua orang tua Rasya, serta keluarga besarnya. Apalagi kakek Rasya sendiri, yang tak lain ayah dari Almarhum Denny, yang terkenal dengan nama H Seno Lambada, sangat suport kepada Rasya.
Dari banyaknya dukungan tersebut, tak butuh lama bagi Rasya mengukir prestasi. Banyak kejuaraan yang diraihnya, mulai dari event road race di Probolinggo 2017 lalu, mendapatkan juara 3 di kelas MP6 dengan tunggangan Honda Blade 125. Juara 5 Kejurda Jatim di Madura, juara 1 kelas MP 6 di Bondowoso, juara 4 kelas MP 5 dan juara 3 di kelas MP6 di Kejurda Lumajang, juga di road race Harjalu ke 762 tahun 2017 meraih juara 3 di kelas MP5, dan menyabet juara 3 di kelas MP6 di Nganjuk tahun 2018, terakhir juara 3 kelas MP6 di acara FDR Road Race Open Sidoarjo.
Dari prestasinya di dunia balap kuda besi tersebut, Rasya 96 merupakan pembalap cilik yang cukup dikagumi. Selain memiliki paras ganteng yang imut, skill yang dimiliki pembalap asal Kota Mangga dan Anggur ini juga harus kita acungi jempol. Kali ini Kota Probolinggo ada penerus raja balap di kancah balap motor Indonesia. Meskipun dibilang cilik, Rasya 96 juga berbahaya di kelas dewasa.
Rasya 96 memang pembalap cilik yang saat ini sedang meniti karirnya di dunia balap. Untuk kemampuan, jangan pandang kemampuan pembalap asal Kota Probolinggo itu sebelah mata. Seperti pada akhir pekan kemarin, pembalap dengan nomor start yang mewarisi milik mendiang almarhum Denny Triyugo ini, mampu dua kali naik podium di dua kelas berbeda seperti disebutkan di atas.
“Saya saat ini sedang kejar jam terbang di ajang balap Road Race. Karena saya pengen jadi pembalap internasional seperti Om saya,” celetuk Rasya sambil senyum malu.
“Kemarin ikut balap di Sidoarjo sekalian nyeting motor mas. Sekalian melatih emosi dan mental saya. Jadi ikut gelaran road race yang eventnya di Jawa Timur.” tambah Rasya.
Selain itu, Rasya 96, meskipun jadwal latihan dan event begitu padat, tetapi pelajaran sekolahnya juga tidak pernah ketinggalan.
“Alhamdulillah meskipun jadwal latihan dan kejuaraan padat. Putra saya tidak ketinggalan dalam hal pelajaran sekolahnya,” ungkap Vivi, Ibunda Rasya.
Sementara gemblengan demi gemblengan diberikan kepada Rasya oleh pelatih dan Imron sendiri yang kebetulan menjadi pendamping di sirkuit.
“Kita sengaja mas turunin Rasya di kelas dewasa, agar bisa mengasah mental dan emosinya bisa stabil mas,” tutup ayah Rasya.
Perlu diketahui, Rasya 96 akan turun di kejuaraan road race Dandim Cup, di tiga kelas bergengsi. Yang akan digelar di depan Makodim 0820/Probolinggo, Jl Raya Panglima Sudirman Kota Probolinggo, pada hari Minggu, tanggal 4 Maret 2018. (pix/yan)