Situbondo
Hindari Wartawan Bodrex, 132 Kades Bimtek Jurnalisme
“Sesuai kode etik jurnalis UU N0 40 Tahun 1999 tentang Pers, wartawan hanya murni untuk pemberitaan. Bukan mencari-cari kesalahan saja. Situbondo sebenarnya luar biasa banyak memiliki potensi yang bisa diangkat kepermukaan. Sehebat apapun inovasi dan potensinya tanpa menggandeng media itu akan sia-sia. Contoh Kabupaten Banyuwangi. Sekarang Banyuwangi hebat karena semua elemen baik dari Pemkab dan unsur desa bekerjasama apik dengan media,” ucap wartawan senior yang pernah bertugas di Situbondo tahun 1999 – 2003 itu.
Lebih lanjut Syaifuddin menjelaskan, wartawan gadungan adalah seseorang yang mengaku wartawan. Bsanya hanya mengejar amplop. Mereka bisanya hanya CNN (Cuma Nanya-Nanya), WTS (Wartawan Tanpa Surat Kabar), Muntaber (Muncul Tanpa Berita) atau Wartawan Bodrex.
“Wartawan bodrek hanya mengejar amplop. Bermodal ID Card bodong tanpa memiliki media yang jelas. Bapak ibu Kades juga bisa menanyakan medianya dan bisa cari di internet. Apa medianya jelas dan ada nama wartawan tersebut. Jika tidak ada, anda berhak menolaknya. Jika memaksa meminta sesuatu bisa dilaporkan ke kepolisian,” tegas Syaifuddin.
Salah satu perwakilan kepala desa yang tidak mau dikorankan namanya, berharap setelah kegiatan Bimtek ini Pemerintah Kabupaten untuk merilis nama-nama wartawan dan LSM resmi dan mengedarkannya ke setiap desa untuk di pampang.
“Kami sangat berharap ada semacam selebaran dari Pemkab atau pihak yang berkompeten dalam hal media, nama wartawan dan nama media resmi ke setiap desa. Nantinya akan kami pampang nama-nama tersebut di balai desa untuk memberikan efek jera bagi wartawan atau LSM yang hanya mencari amplop. Karena jika harus browsing di internet, masih banyak desa yang kesulitan mengakses internet,” ujarnya.
Pantauan Memontum dalam kegiatan yang berlangsung sehari di Aula Unit Pelaksana Teknis Pelatihan Kerja (UPTPK) di Jl Basuki Rahmat Situbondo tersebut hasil dari kerjasama 132 desa, DPMD dan Forum Lintas Media yang diberi nama Kontri Pantura yaitu (ANTV, TV ONE, CNN, Trans 7, Trans Media, Memo X, Memontum.Com, Beritalima.com, Times Indonesia.Com, Jawa Pos Radar Situbondo).
Acara dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Situbondo Drs H Syaifullah MM, Kadis DPMD Drs H Suradji MM, Ketua PWI Banyuwangi Syaifuddin Mahmud, Dodik Puji Raharjo Trans Media Jatim, Kabiro Jawa Pos Radar Situbondo Edy Supriyono, Wartawan Senior Prosalina FM Jember dan Penasehat Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Tapal kuda. (im/yan)