Pemerintahan
Idul Adha 1442 H, Bupati Arifin Harapkan Berkah bagi Kesembuhan Masyarakat Trenggalek
Memontum Trenggalek – Perayaan Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah tahun ini, harus kembali dirayakan dengan berbagai pembatasan. Hal itu dilakukan, karena masa pandemi Covid-19 yang belum usai. Dalam pelaksanaan ibadah di Hari Raya Idul Adha tahun ini, Pemerintah Kabupaten Trenggalek telah menyampaikan edaran terkait Sholat Ied maupun penyembelihan hewan kurban.
Seperti Sholat Ied di zona hijau dan kuning, dapat digelar dengan jumlah jamaah maksimal 30 persen dari kapasitas. Sementara di zona oranye dan merah, agar tidak menggelar sholat Ied dan mengoptimalkan pelaksanaan ibadah di rumah. Sedangkan penyembelihan hewan kurban, dihimbau untuk dipotong di rumah pemotongan hewan (RPH) serta tidak dilaksanakan dalam satu waktu untuk menghindari kerumunan.
Baca Juga:
- Over Weight, Puluhan Personel Polres Trenggalek Lakukan Program Penurunan Berat Badan
- Ketua DPRD Trenggalek Definitif Periode 2024-2029 Resmi Ditetapkan
- DPC PKB Trenggalek Kuatkan Konsolidasi Pemenangan Pilgub dan Pilbup 2024
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dan Wakil Bupati, Syah Natanegara, juga melaksanakan Sholat Ied yang digelar terbatas bersama sejumlah staf di lingkup Pendhapa Manggala Praja Nugraha, Selasa (20/07) tadi. Dalam kesempatan itu, Bupati Nur Arifin, mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah melaksanakan sholat Idul Adha maupun penyembelihan hewan kurban dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan (Prokes) serta tanpa menimbulkan kerumunan.
“Sehat selalu semuanya, semoga berkah Idul Adha ini menjadi kesembuhan bagi seluruh masyarakat, khususnya Trenggalek dan secara umum Indonesia dan dunia,” ungkap Bupati Arifin.
Usai melaksanakan Sholat Idul Adha, Bupati Nur Arifin didampingi istri juga menyerahkan hewan kurban berupa satu ekor Sapi kepada panitia penyembelihan kurban Masjid Agung Baiturrahman Trenggalek. “Hari ini kita serahkan satu ekor sapi ke panitia penyembelihan hewan kurban di Masjid Agung. Untuk selanjutnya disembelih, dan dibagi-bagikan dagingnya kepada masyarakat yang membutuhkan,” imbuhnya.
Suami Novita Hardiny ini menegaskan, meski Idul Adha ini merupakan yang ke dua dilakukan ditengah pandemi Covid-19, dirinya berharap, tahun depan masyarakat Indonesia khususnya di Trenggalek bisa menjalankan ibadah kurban seperti sebelum pandemi. “Mudah-mudahan ini menjadi idul Adha yang terakhir dimasa pandemi Covid-19. Berharap, tahun depan kita bisa merayakan qurban jauh sebelum Covid-19 ada,” harap Mas Ipin sapaan akrabnya. (mil/sit)