SEKITAR KITA
Infrastruktur Jalan Rusak, Pemkab Sumenep Bergegas Lakukan Perbaikan
Memontum Sumenep – Musim hujan banyak infrastruktur jalan beraspal alami kerusakan. Hal itu tentu saja membuat pengguna jalan terganggu dan merasa tidak nyaman.
Menyikapi itu, Pemkab Sumenep melalui leading sektornya Dinas PU Bina Marga bergegas melakukan sejumlah perbaikan infrastruktur jalan di sejumlah titik terutama yang sering rusak di Jalan Lingkar Barat tepatnya di pertigaan dekat Dealer Triksakti.
Baca Juga:
- Pemkab Sumenep Kemas Pameran Pembangunan Dalam Madura Night Vaganza
- Gunakan Energi Bersih REC, Pemkab Sumenep Nota Kesepahaman dengan PLN
- Cari 15 Orang ABK Kapal Putra Sumber Mas, Basarnas Kerahkan Dua Kapal di Perairan Sumenep
- Tingkatkan Promosi dan Kunjungan Wisata Sumenep, Bupati Fauzi Koordinasi dengan Pengelola Destinasi
Menurut Kabid Pemeliharaan PU Bina Marga, S Supriyadi, memang kerusakan jalan menjadi tanggung jawabnya. Bahkan dinasnya harus lakukan perbaikan melalui anggaran pemeliharaan. Sehingga masyarakat Sumenep utamanya merasa nyaman dan tidak sampai mengeluh.
“Memang sebelumnya sudah 2 kali dilakukan perbaikan. Sering rusak sebab saluran airnya memang sudah buntu yang airnya meluap dari jalan Utara ke Selatan itu. Selain itu, beban yang lewat itu memang sudah berat-berat sehingga jalan yang dilewati itu tidak mampu menahan beban apalagi itu satu tujuan,” kata Supriyadi
Solusinya, kata dia, saluran dibenahi. Ini kan sedang diperbaiki salurannya dengan pemasangan Board covert. Juga ada peninggian jalan karena lebih tinggi jalan nasionalnya sehingga tidak ada genangan air. Karena genangan air itu yang mengakibatkan jalan itu rusak.
“Kemarin 2020 September-Desember hujan sehingga jalan itu tergenang air, dibebani muatan yang berat sehingga cepat rusak. Selain itu, faktor air itu yang bersumber dari selokan yang tidak berjalan sehingga keluar dari saluran. Jadi memang penyakitnya aspal itu adalah air. Kalau pemeliharaan ini yang bersifat urgen,” katanya.
Jadi, sambungnya, jika ada jalan yang berlubang, ditambal. Jadi konstruksinya sama. “Tahun Anggaran 2020 itu memang tidak ada anggaran khusus di titik itu. Tetapi di 2021, kami minta ke Pemkab melalui Kepala Dinas untuk di anggarkan di bantuan tidak terduga (BTT). Dari BTT itu kita dapat, makanya kita kerjakan,” terangnya.
Kalau di pengerjaannya di serahkan ke pihak ketiga, itu memang ada masa pemeliharaan dan masa itu ada 5 persen dari nilai pagu. “Kalau ini bukan mas, pemeliharaan rutin beda dengan pemeliharaan yang sifatnya kontraktual. Ini pemeliharaan rutin sehingga pekerjaan dilakukan secara swakelola. Jadi kayak ada tambal sulam, jalan lubang ditambal, itu dilanjutkan mas. Sehingga jalan yang berlubang itu kita pelihara. Anggaran itu disediakan,” katanya. Jadi pemkab itu memberikan anggaran pada dinas PU Bina Marga pada tahun ini sekitar Rp 1,5 milyar untuk alokasi jalan. Dan Rp 800 juta untuk alokasi jembatan dan gorong-gorong. “Jadi kita sediakan anggarannya. Kalau ada rusak, kita kerjakan langsung,” tegasnya. (dan/edo/ed2)