Kota Malang

Jelang Nataru, Dishub Kota Malang Siapkan Dua Pos Monitoring dan Siaga Rekayasa Lalin

Diterbitkan

-

Jelang Nataru, Dishub Kota Malang Siapkan Dua Pos Monitoring dan Siaga Rekayasa Lalin

Memontum Kota Malang – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait turut mempersiapkan pengamanan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Salah satunya, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang yang telah menyiapkan dua pos monitoring yang terletak di Stasiun Malang dan pusat perbelanjaan Ramayana.

“Selama Nataru kita kolaborasi dengan TNI/Polri dan lintas sektor masyarakat. Ada 120 personil Dishub yang akan dikerahkan. Sehingga kita menyiapkan ada 2 pos monitoring di Stasiun Malang dan pusat perbelanjaan Ramayana,” jelas Kepala Dishub Kota Malang, Heru Mulyono, seusai mengikuti Apel Gelar Operasi Lilin Semeru, Kamis (23/12/2021).

Selain itu, pihaknya juga memetakan beberapa titik potensi kemacetan di sejumlah jalur Kota Malang. “Yang jelas di wilayah pusat perbelanjaan pasti ada kemacetan. Sudah biasa lah ya, masyarakat yang kemungkinan bepergian jauh, jadinya pergi ke Kota Malang. Kemudian jalur ke arah Kota Batu, Exit Tol Singosari, Jalan A Yani, Jalan Raden Intan dan Jalan Panji Suroso,” beber Heru.

Baca juga

Advertisement

Oleh karena itu, pihaknya juga akan melakukan rekayasa lalu lintas sesuai dengan kondisi dan situasi yang terjadi di lapangan. “Kita lihat situasi dulu kalau melakukan rekayasa lalu lintas. Mungkin penutupan, tapi yang bersifat sementara. Seperti Jalan Aris Munandar kalau belok ke kanan sudah full karena ada pertigaan Jalan Majapahit, maka bisa jadi kita tutup sementara 10 atau 30 menit saja. Biar pengendara cari jalan alternatif lain, begitu longgar ya dibuka lagi,” beber mantan Camat Klojen itu.

Namun, dirinya tidak akan melakukan sosialisasi secara formal kepada masyarakat terkait rekayasa lalu lintas yang akan diadakan. Pasalnya, Dishub Kota Malang tidak ingin ada kepanikan di tengah masyarakat.

“Rekayasakan sifatnya temporer dan itu kondisional. Kalau secara umum sosialisasi, tidak, karena nanti bisa menimbulkan kepanikan. Jadi lihat kondisi lapangan saat itu saja. Saya yakin masyarakat memahami kok, kenapa jalan ditutup atau diarahkan ke jalur lain,” terang Heru. (mus/sit)

Advertisement
Lewat ke baris perkakas