Sidoarjo
Jelang Pemilu, Ratusan Jamaah Deklarasi Pemilu Damai dan Perangi Hoaks
Memontum Sidoarjo – Ratusan jama’ah menggelar acara Doa Bersama untuk Terciptanya Pemilu 2019 yang Aman dan Damai Tanpa Sara dan Hoax. Acara ini digelar di di Yayasan Alawy Al Hambali Desa Krembangan, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Kegiatan ini digelar agar Pemilu 2019 nanti berjalan aman, nyaman, damai serta tanpa sarah dan berita hoax.
Dalam kegiatan ini dihadiri ratusan peserta laki-laki dan perempuan. Mereka merupakan tokoh masyarakat, tokoh agama, santri dan masyarakat umum. Para jamaah ini bermunajat agar pada Pemilu 2019, terpilih pemimpin yang amanah serta mengerti akan keinginan rakyat Indonesia.
“Siapapun yang terpilih nanti, saya berharap agar semua rakyat Indonesia dapat menerima dan mendukungnya, karena kemenangan merupakan kemenangan seluruh rakyat Indonesia,” terang pengasuh Yayasan Alawy Al Hambali, KH M Mas Hilmi Bin Syaiban kepada Memo X grup Memontum.com, Kamis (10/01/2019) malam didampingi pengurus, H Mario.
Menurut pria yang akrab dipanggil Mas Hilmi ini, masyarakat agar tidak terpengaruh berita-berita berisikan isu sara dan hoax yang dapat memecah belah umat. Selain itu, pihaknya mengajak masyarakat yang memiliki hak pilih agar tidak golput saat Pemilu 2019.
“Saya percaya rakyat sudah pintar dan tidak mudah terprovokasi dan tidak mudah terpancing emosinya. Mereka bisa menentukan hak pilihnya masing-masing,” imbuhnya.
Selama ini, kata Mas Hilmi bangsa ini sudah banyak membangun. Bahkan lebih maju dan merata di seluruh Indonesia. Baginya, sangat disayangkan apabila dirusak karena persoalan menang kalah dalam pemilu 2019 nanti. “Semua harus legowo apabila calon pilihan kalah dalam pemilu 2019 nanti,” tegasnya.
Sementara Kades Krembangan, Kecamatan Taman, Sidoarjo, Kades Krembangan, Muhammad Damri meminta masyarakatnya tidak terpengaruh isu sara. Selain itu meminta 3.600 warga yang terdaftar dalam DPT menggunakan hak pilihnya serta tidak Golput.
“Siapa pun yang menang dan yang kalah harus diterima. Jangan sampai warga terpecah bela gara-gara politik. Semua harus tetap guyub dan rukun menjaga NKRI,” tandasnya. (Wan/yan)