Kota Malang

Jelang Perayaan Hari Raya Waisak, Pj Wali Kota Malang Tinjau Kesiapan Vihara Dharmamitra Arama

Diterbitkan

-

KUNJUNGI: Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, saat mengunjungi Vihara Dharmamitra Arama bersama dengan para tokoh Umat Buddha. (ist)

Memontum Kota Malang – Menjelang perayaan Hari Besar Keagamaan Umat Buddha, yakni Hari Raya Waisak, Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengunjungi Vihara Dharmamitra Arama, yang terletak di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Selasa (21/05/2024) tadi.

Dalam pertemuan tersebut, pria yang menduduki kursi N1 Kota Malang, lebih banyak berdiskusi dan menerima masukan dari para tokoh yang hadir. Karenanya, suasana gayeng dalam silaturahmi itu terlihat. Apalagi, sejak menjabat sebagai Pj Wali Kota Malang, kunjungan dan pertemuan tersebut menjadi momen pertamanya.

“Ini dalam rangka silaturahmi, sama seperti beberapa kunjungan saya ke beberapa tempat ibadah yang lalu, semuanya dalam rangka silaturahmi, komunikasi, membangun kedekatan dan menjaring masukan serta aspirasi dari berbagai tokoh agama di Kota Malang,” jelas Pj Wali Kota Wahyu.

Baca juga :

Advertisement

Kemudian, Pj Wali Kota Wahyu juga menyampaikan bahwa kunjungannya tersebut juga untuk meninjau kesiapan perayaan Hari Besar Waisak, Kamis (23/05/2024) besok, agar dapat berjalan dengan lancar. Secara khusus, dirinya juga mengajak saling berselaras untuk Kota Malang berkelas, sesuai dengan tema HUT Kota Malang.

“Ini sekaligus meninjau kesiapan dalam rangka peringatan Hari Besar Waisak Kamis besok, dan saya harap berjalan lancar. Mari kita jaga bersama dan saling berselaras untuk Kota Malang berkelas,” tambahnya.

Diakhir, Pj Wali Kota Wahyu juga memberikan apresiasi kepada para tokoh agama yang telah berperan menjaga dan membangun Kota Malang. Menurutnya, suasana Kota Malang yang kondusif tidak lepas dari kerukunan dan toleransi yang terjaga dengan baik. Sehingga, Kota Malang terus tumbuh menjadi seperti sekarang.

“Saya mengapresiasi peran yang ditunjukkan para tokoh agama ini, mulai muslim, Nasrani, Hindu, Budha, penghayat kepercayaan, semuanya punya peran besar membangun Kota Malang sampai seperti sekarang ini. Toleransi dan kerukunan ini jadi modal positif bagi pembangunan di Kota Malang,” imbuhnya. (kom/rsy/sit)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas