Jember
Jember Tuan Rumah Kejurnas Terbang Layang
Memontum Jember – Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. menyampaikan rasa bangga Kabupaten Jember menjadi tuan rumah dan pertama kalinya menggelar Kejurnas terbang layang 2018. Kejuaraan Nasional Terbang Layang yang diadakan di Bandara Notohadinegoro kabupaten Jember diikuti oleh atlet dari tujuh provinsi, sebanyak 70 atlet terdiri dari 54 atlet putra dan 16 atlet putri akan bertanding, dengan 10 orang wasit dan diselenggarakan selama 6 hari (26 – 31 Oktober 2018).
” Kejuaraan ini diharapkan bermanfaat maksimal bagi atlet, bagi provinsi yang mengirimkan atlet, dan bagi prestasi nasional.m,” ujar
Selain sebagai ajang kejuaraan Sambung Bupati perempuan pertama di Jember ini, Kejurnas Terbang Layang ini menjadi wisata dirgantara bagi pelajar, ” Kejurnas ini memberikan kesempatan para siswa di Kabupaten Jember mengenal lebih dekat olahraga dirgantara dan mengenal atlet kebanggaan, semoga dapat dimanfaatkan sebagai satu kegiatan wisata edukasi di Kabupaten Jember,” harapnya.
Sementara itu Ketua Persatuan Olahraga Dirgantara (Kapodirga) Terbang Layang PB FASI Marsekal Muda TNI Yoyok Yekti Setyono menyampaikan, kejurnas terbang layang di Kabupaten Jember merupakan salah satu upaya memopulerkan olahraga terbang layang kepada masyarakat.
“Olahraga ini juga diharapkan memupuk rasa kebersamaan, menumbuhkan minat olahraga dirgantara, Bahkan menambah daya tarik minat wisatawan berkunjung ke Kabupaten Jember,” kata Yoyok.
Melalui kejurnas ini lanjutnya, diharapkan dapat menambah bibit-bibit atlet terbang layang yang berbakat, tangguh, dan handal, yang nantinya dapat dibina dan dikembangkan sehingga akan menambah perbendaharaan atlet terbang layang diindonesia.
“Olahraga dirgantara terbang layang dapat menciptakan semangat bekerja dan mewujudkan keluarga yang sehat, sejahtera, mendorong manusia di Indonesia berkualitas, produktif, dan berprestasi di semua aspek kehidupan,” terangnya.
Yoyok juga mengingatkan, olahraga mempunyai sifat mempersatukan, Dalam olahraga akan membawa kembali dalam fitrah semula, yaitu meninggalkan status, profesi, jabatan, dan mengendalikan kemampuan sendiri sebagai manusia.
“Suatu pertandingan, tidak hanya ditentukan oleh kemampuan, namun ditentukan pula oleh nasib dan keberuntungan, tidak ada yang bisa memastikan apabila dihadapkan dalam kemampuan dan peluang yang sama.” Ungkapnya.
Sementara itu, Danlanud Abdurachman Saleh Marsekal Pertama TNI Andi Wijaya S.Sos,. menjelaskan, olahraga terbang layang merupakan olahraga bernuansa ilmu pengetahuan dan keterampilan, namun berisiko tinggi.
“Keselamatan adalah acuan utama atlet dan penyelenggara perlombaan ini, Semoga olahraga ini dapat menjadikan Jember sebagai kota wisata olahraga dirgantara yang memasyarakatkan olahraga dirgantara.,” harapnya. (yud/yan)