Bondowoso
Kampanye Hitam di Medsos Serang Dhafir
Memontum Bondowoso–Bakal Calon Bupati Bondowoso, H Achmad Dhafir, S.Ap dalam beberapa Minggu terakhir mulai diserang dengan isu korupsi di media sosial (medsos) oleh akun-akun palsu di facebook. Para pendukungnya pun bergolak dan melaporkan masalah itu ke polisi. Namun, akun-akun palsu yang menyerang Dhafir itu bukannya semakin ciut nyali, melainkan semakin berani membully Dhafir dengan kata kata tak pantas.
Kendati demikian, isu demi isu itu bukannya menyebabkan nama Dhafir tercemar melainkan semakin meneguhkan semangat untuk mengobarkan bendera kemenangan sang pemimpin yang murah senyum itu.
Hingga detik ini, belum ada yang mau bertanggungjawab terhadap tuduhan demi tuduhan di medsos itu. Namun, kepolisian Bondowoso dalam hal ini penyidik unit III tetap memproses laporan itu. Polisi yang saat ini sudah dibekali tentang melacak akun akun palsu itu kini mulai bergerak.
“Polisi kita sudah dibekali ilmu pengetahuan bagaimana mengusut dan membongkar jati diri akun palsu,” ujar salah seorang penyidik Polres Bondowoso. Menanggapi tuduhan korupsi di medsos itu, Dhafir mengaku mempersilahkan siapapun yang ingin membuktikan jika dirinya melakukan perbuatan melanggar hukum.
“Dulu memang saya juga pernah dilaporkan ke penegak hukum, tetapi laporan itu tidak dapat dibuktikan oleh penegak hukum. Saya tahu orangnya, tetapi saya tidak pernah menegurnya. Silahkan buktikan jika saya memang melanggar hukum,” ujar Dhafir.
Sekedar diketahui bahwa harta kekayaan Dhafir saat ini sudah masuk dalam laporan harta kekayaan baik harta yang bergerak maupun lainnya. “Saya sudah mendaftarkan harta kekayaan saya melalui LHKPN. Nomer HP saya juga tidak pernah berubah, kartu halo dan itu bisa disadap oleh siapapun,” terangnya.
Ketua DPD Jaka Jatim, Jamharir mengemukakan bahwa serangan terhadap Dhafir bisa jadi senjata makan tuan. Sebab saat ini, tim dari Polri sudah dibekali kemampuan melacak akun-akun palsu. Selain itu, ujaran kebencian saat ini tidak banyak berpengaruh terhadap masyarakat, apalagi akun akun tersebut adalah akun palsu.
“Ia bisa semakin kuat ketika semakin diserang dengan isu isu negatif,” ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Bondowoso, AKBP Taufik HZ mengimbau masyarakat untuk bijak dalam bermedia sosial, apalagi saat ini di Bondowoso adalah tahun politik. Jika tidak bijak dalam bermedia sosial, maka hal itu akan berdampak pada tatanan sosial masyarakat. “Mari bijak dalam bermedia sosial, jangan merugikan atau sakiti orang lain, sebab selain memang melanggar undang undang, agama kita juga melarang melakukan hal hal yang tidak terpuji,” ujarnya.
Dalam ujaran berupa tuduhan di Facebook itu Dhafir sebut sebagai pejabat korup dan menyalahgunakan keuangan negara. Hal itu lalu direaksi oleh sejumlah pihak dengan melaporkan hal itu ke polisi. Pilkada Bondowoso tahun 2018 dipastikan hanya diikuti oleh dua pasangan calon yakni Salwa-Irwan (Sabar) dan Dafir-Dayat. Pasangan Sabar diusung oleh PDIP dan PPP, sedangkan Dafir-Dayat diusung oleh PKB, PKS, Golkar, Nasdem, Demokrat, Gerindra, PAN. (mkl/yan)