Berita

Kampung Budaya Polowijen Gelar Sesekaran

Diterbitkan

-

Kegiatan kampung budaya Polowijen, Kota Malang. (dok ANAK NEGRI #Kayon ChannelI)

Ritual Sakral Secara Virtual

Memontum Kota Malang – Adat dan ritual sakral yang biasa dilakukan pada penutupan Muharram atau Suro, merupakan kegiatan adat yang sudah mendarah daging di masyarakat Jawa khususnya di Polowijen Kota Malang. Pandemi saat ini tidak membuat masyarakat Polowijen meninggalkan kegiatan ritual sesekaran topeng malangan sehingga ritual yang digelar tiap hari Sabtu Pahing di bulan Muharram atau Bulan Suro dalam penanggalan jawa tersebut akan dilaksanakan secara virtual menyesuaikan kondisi pandemi saat ini.

Penggagas Kampung Budaya Polowijen, Isa Wahyudi atau yang akrab disapa Ki Demang mengatakan Sejak masa pandemi, aktivitas kampung budaya Polowijen memang ditutup total. Namun tidak untuk peringatan ritual sesekaran tahun ini jatuh pada Sabtu (29/8/2020).

“Khusus untuk yang hari ini (minggu), adalah dalam rangka mempersiapkan atau istilahnya geladi resik,” ujarnya. Dia juga menjelaskan dalam kegiatan ini nantinya juga akan diselingi kegiatan pengenalan budaya yang dimiliki Kelurahan Polowijen, seperti membuat batik, seni lukis dan seni rupa, serta pasar dengan tema serba topeng, sehingga tidak hanya murni sesekaran biasa.

“Karena temanya sesekaran topeng. Semua yang berkaitan tentang topeng, dikeluarkan,” imbuhnya. Dalam kesempatan tersebut, pihak pelaksana juga akan mengelar lelang secara virtual. Prosesi sesekaran topeng tersebut akan diawali di Kampung Budaya Polowijen yang kemudian dilanjutkan ke Situs Windu Ken Dedes Jalan Cakalang Lingkungan Watu Kenong Kelurahan Polowijen

Advertisement

“Setelah berdoa di Situs Windu Ken Dedes kemudian dilanjutkan dengan menarikan tari Topeng Ragil Kuning di Makam Mbah Reni,” jelasnya. Selain itu, Ki Demang juga mengklaim konsep acara ritual yang dilaksanakannya dengan berbasis virtual tersebut merupakan prosesi ritual pertama kali dan satu-satunya di Kota Malang. Selain dapat diakses melalui aplikasi Zoom, ritual tersebut juga akan ditayangkan lewat live streaming di akun Youtube Kampung Budaya Polowijen. “Jadi tidak boleh ada orang yang datang berkunjung untuk melihat,” tandasnya. (cw1/man)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas