Pemerintahan
Kapolres Jember Bersama Dandim 0824 Resmikan Ponpes Tangguh Bustanul Ulum
Jember, Memontum – Pondok pesantren (ponpes) Yayasan Islam Bustanul ulum yang terletak di kecamatan Pakusari Kabupaten Jember dijadikan percontohan ponpes tangguh tanggap COVID-19 oleh Kapolres Jember AKBP Aris Supriyono, SIK Msi, Senin (16/6/2020) siang.
Menurut Aris, Ponpes tangguh merupakan bagian dari konsep pengembangan Kampung Tangguh yang sudah dilaksanakan sebelumnya di puluhan desa di semua kecamatan se-Kabupaten Jember.
“Role model ini kami kembangkan sebagai upaya pencegahan COVID-19. Kami tahu Ponpes merupakan tempat yang mempunyai kekuatan untuk patuhi protokol kesehatan,” ujar Aris saat peresmian ponpes tangguh ini
Aris meminta para santri benar-benar disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Karena, para santri juga akan keluar dari pondok untuk berinteraksi dengan masyarakat di areal publik.
“Kami ingin membangun disiplin di lingkungan Ponpes. Kalau sudah disiplin di lingkungan, mereka akan terbiasa disiplin saat berada di areal publik dan menjadi contoh masyarakat lainnya,” ujarnya.
Sementara Komandan Kodim (Dandim) 0824 Letkol Inf La Ode Muhammad Nurdin yang ikut mendampingi peresmian Ponpes tangguh mengatakan ponpes tangguh ini adalah ponpes yang sudah siap untuk melanjutkan proses belajar mengajar.
“Kami berharap Ponpes Tangguh ini menjadi percontohan Ponpes Tangguh yang ada di Kabupaten. Jember, pada prinsipnya puluhan Ponpes di kabupaten Jember siap menyelenggarakan proses belajar kembali saat pemberlakuan normal baru di masa pandemi COVID-19,” terangnya.
Dandim juga meyakini kalau santri Ponpes lebih mudah menjalankan protokol kesehatan selama proses belajar berlangsung dan tiap Ponpes juga telah menyiapkan tempat karantina untuk para santri yang baru datang.
“Termasuk mempersiapkan semua kebutuhan untuk protokoler kesehatan dan kedatangan para santri juga bisa dijadwalkan secara bergelombang sehingga menghindari penumpukan saat tiba di pondok, ” terang La Ode
Santri datang ke Ponpes sambung La Ode harus dalam kondisi sehat, sementara Ponpes juga memiliki alat ukur suhu, sehingga kedatangan santri terpantau suhu badannya. (tog/yud/oso)