Kota Malang

Kebakaran TPA Supit Urang, Datangkan Alat Berat Urai Sampah

Diterbitkan

-

Walikota Malang Drs H Sutiaji saat datangi TPA Supit Urang. (gie)

Memontum Kota Malang – Meskipun kebakaran di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Supit Urang, Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, pada Kamis (20/6/2019) pukul 17.30, tidak separah Tahun 2018, namun pemerintah Kota Malang terus bergerak mengantisipasinya. Petugas PMK Kota Malang yang dibantu PMK Kabupaten Malang, , telah berhasil memadamkan api di gunungan sampah sekitar pukul 23.00.

Namun hingga Jumat (21/6/2019) pagi tetap dilakukan pembasahan dan dilakukan pula penguraian gunungan sampah dengan menggunakan beberapa alat berat. Hal itu untung mengurangi kandungan gas metan dalam tumpukan sampah yang sangay mudah terbakar.

Walikota Malang Drs H Sutiaji dan rombongan datang langsung ke TPA Supit Urang pada Jumat sekitar pukul 09.30. Pihaknya meninjau lokasi gunungan sampah pasca kebakaran. Orang nomer 1 di pemerintahan Kota Malang ini menyebut bahwa kebakaran diakibatkan dari gas metan yang terkandung dalam tumpukan sampah.

” Ada gas metan yang ditimbulkan dari tumpukan sampah. Gas metan rawan mengakibatkan kebakaran,” ujar Sutiaji.

Advertisement

Pihaknya terus mencari solusi terbaik untuk mengatasi sampah di TPA Supit Urang. Dikarenakan setiap harinya sampah yang tiba di Supit Urang mencapai 250 hingga 500 ton.

“Penanganan TPA harus sesuai SOP. Hari ini dilakukan penguraian dan urukan tanah supaya tidak ada gas metan. ,” ujar Sutiaji.

Dengan banyaknya tumpukan sampah yang ada di TPA Supit Urang, pihaknya perlu menambah lahan baru. ” Kami terus memikirkan bagaimana kedepannya. Perharinya 500 ton sampah datang di TPA Supit Urang. . Kami juga perlu menambah lahan untuk TPA. Mau tidak mau harus menambah lahan,” ujar Sutiaji.

Pihaknya sendiri sudah menambah 10 hektar lahan dengan biaya Rp 200 miliar untuk kawasan TPA Supit Urang. Namun untuk lahan 10 hektar hanya bisa menampung sampah maksimal selama 6 sampai 7 tahun.

Advertisement

” Untuk tambahan 10 hektar lahan, hanya bisa menampung sampah 6 sampai 7 tahun. Kedepannya tetap diperlukan penambahan lahan,” ujar Sutiaji.

Pihaknya juga memiliki rencana terkait pemilahan sampah yang dimulai dari di masyarakat. ” Nanti kami akan lakukan edukasi kepada masyarakat untuk pemilahan sampah mulai dari rumah-rumah. Pemilahan sampah ini diharapkan dapat mengurangi beban sampah yang datang ke TPA Supit Urang,” ujar Sutiaji. (gie/yan)

 

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas