KEIN RI Kunjungi Industri Pedesaan di Trenggalek

Memontum Trenggalek—-Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) lakukan kunjungan di sejumlah industri di Kota Keripik Tempe. Beberapa industri yang dikunjungi diantaranya industri pupuk organik yang ada di Kecamatan Pogalan, industri olahan coklat yang ada di Kecamatan Karangan dan bekas pabrik kopi peninggalan Belanda yang ada di Kecamatan Bendungan.

Dalam kunjungannya tersebut, pihak KEIN menemukan adanya benih industri pedesaan yang mampu berkembang pesat. Oleh karenanya, KEIN meyakini bahwa Kabupaten Trenggalek sudah siap untuk maju melalui industri pedesaan.

“Ada beberapa industri yang dikunjungi hari ini, diantaranya industri pengolahan coklat, industri pupuk organik dan pabrik bekas pengolahan kopi peninggalan Belanda yang ada di Bendungan, ” terang anggota KEIN RI, Aris Muftie saat Dikonfirmasi Selasa (20/02).

Ditambahkan Aris sapaan akrabnya, usai meninjau beberapa lokasi industri yang ada di Kabupaten Trenggalek, ia menemukan bibit – bibit industri pedesaan yang bisa berkembang dengan baik.

Hal tersebut dapat dirasakan karena industri – industri pedesaan di Kabupaten Trenggalek memiliki potensi yang luar biasa untuk mengembangkan produk – produk olahannya.

Tak ayal, KENI optimis bahwa Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu Kabupaten yang dapat berkembang melalui pergerakan industri pedesaan.

Dikonfirmasi terpisah Plt Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin mengungkapkan setelah adanya kunjungan dari Komite Ekonomi dan Industri Nasional ini, pihaknya akan menindaklanjuti hal terbuat.

“Setelah dilakukan kunjungan ke sejumlah industri pedesaan yang ada di Kabupaten Trenggalek, kami pihak Pemerintah Daerah akan menindaklanjuti hal tersebut bersama OPD terkait. Dan akan terus berupaya mengembangkan industri pedesaan yang berpihak kepada rakyat, ” ucap Arifin.

Arifin juga berharap dengan dikembangkannya industri pedesaan ini desa – desa yang ada di Kabupaten Trenggalek terbebas dari belenggu kemiskinan, pengangguran atau permasalahan yang lain.

Seperti halnya tujuan utama dari Program Desa Emas yang dibahas oleh Komite Ekonomi dan Industri Nasional Republik Indonesia saat ini. (mil/yan)