Kembali, Polinema Buka Jalur Mandiri Gelombang 2

• Berikan Kesempatan bagi Calon Mahasiswa yang Ingin Mengulang dan Berprestasi.

Memontum Malang – Di masa pandemi seperti ini, banyak menimbulkan permasalahan dan perdebatan khususnya di pendidikan. Permasalahan terkait ketersediaan Laptop, handphone, kuota internet yang terjadi di sistem pembelajaran daring (online), menjadi perhatian khusus bagi Politeknik Negeri Malang (Polinema).

Menyadari akan hal ini, Polinema pun membuka kesempatan bagi calon mahasiswa baru (maba) untuk melakukan kembali seleksi jalur mandiri gelombang 2. Sistem seleksi yang digunakan pun masih sama, yakni Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK).

“Ujiannya akan dibagi menjadi dua model, yakni menggunakan Internet Based Test (IBT) dan Computer Based Test (CBT). Ini akan dilaksanakan online dan juga offline, dengan mekanisme syarat yang tertentu,” terang Pembantu Direktur 1 Polinema, Supriatna Adi Suwignyo, ST, MT, Senin (24/8/2020).

Secara lengkapnya, pelaksanaan UTBK dengan model IBT ini dilakukan secara online dari rumah pendaftaran masing-masing. Model ini sama dengan gelombang pertamanya yang diperuntukan bagi pendaftar/peserta test yang tidak memiliki kendala PC/Laptop dan HP dalam melaksanakan ujian.

Sementara, model CBT dilaksanakan secara offline berbasis komputer di kampus Polinema. Tentunya dengan mengedepankan protokol kesehatan pencegahan Covid 19. “Mengingat masih dalam masa pandemi, model CBT ini kami khususkan bagi pendaftar/peserta test KIP-K/SKTM dan ber KTP atau berdomisili di Malang. Terutama bagi peserta yang tidak memiliki alat penunjang seperti Handphone dan Laptop,” ujar Supriatna, mendampingi Direktur Polinema, Drs Awan Setiawan, MMT, MM.

Pendaftaran seleksi jalur mandiri ini dibuka mulai tanggal 16 hingga 31 Agustus 2020. Pelaksanakan test UTBK (IBT dan CBT) pada 1 – 2 September 2020, pengumuman akan dilakukan pada tanggal 3 September 2020. Dan daftar ulang dilakukan pada 3 – 4 September 2020. “Dalam gelombang kedua ini, Polinema juga mengusung misi sosial kemanusiaan, untuk memberikan kesempatan yang sama bagi calon mahasiswa baru yang berprestasi namun tidak mampu. Jika nantinya lolos, KIP mereka akan kami bantu,” tutup Pak Pri, panggilan akrabnya. (cw-2/syn)