SEKITAR KITA
Kemenkominfo Gandeng Katar Blendis Tulungagung Gelar Pengembangan Seni Budaya di Media Digital
Memontum Tulungagung – Tidak dapat dipungkiri, kemajuan teknologi digital telah menyusup masuk ke seluruh sendi kehidupan manusia. Bahkan, tidak satupun aspek kehidupan manusia dapat menghindari derasnya serbuan teknologi informasi dan telekomunikasi, termasuk bidang seni dan budaya. Adaptasi bidang seni dan budaya, pun perlu dilakukan agar tidak makin tergilas roda zaman.
Menyadari pentingnya adaptasi dan pengembangan seni dan budaya dengan teknologi digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Karang Taruna (Katar) Desa Blendis akan menggelar diskusi literasi digital di Desa Blendis, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulungagung, Selasa (25/07/2023) besok malam, pukul 19.00 WIB.
Diskusi luring (offline) bertajuk ‘Pengembangan Budaya dan Seni Indonesia di Media Digital’, itu akan menghadirkan tiga nara sumber. Yakni, Wakil Ketua Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Tulungagung, Mochamad Ismanu Roziqi, Pelatih Pusdikatcab Tulungagung, Mohamad Subaweh, konsultan IT, Ary Sunaryo dan Ari Utami, selaku moderator.
“Diskusi literasi digital masuk desa ini digelar gratis. Bisa diikuti dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/DaftarTulungagung2507. Peserta akan mendapat e-sertifikat, juga hadiah e-money senilai Rp 1 juta untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilis, Senin (24/07/2023) tadi.
Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menjelaskan, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang demikian pesat telah memudarkan nilai-nilai kultural seni dan budaya Indonesia. Media digital pembawa nilai identitas asing mampu menggeser nilai identitas kultural Indonesia yang sebelumnya dipegang masyarakat dengan sangat kuat.
”Kemajuan teknologi digital membuat nilai-nilai identitas asing dengan mudah dan cepat masuk ke rumah-rumah penduduk melalui transformasi informasi. Sehingga, nilai-nilai identitas kultural Indonesia tampak makin terkikis,” jelas Kemenkominfo dalam rilis.
Baca juga :
Untuk itu, lanjut Kemenkominfo, agar seni dan budaya Indonesia tetap dapat dipertahankan maka dibutuhkan pengelolaan, pendokumentasian dan penyebarluasan informasi dan pengetahuan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi atau media digital.
”Agar tidak punah, nilai-nilai luhur seni budaya lokal dan nasional harus beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital. Dengan cara itu, seni dan budaya dari setiap suku bangsa dapat diwariskan ke setiap generasi agar tetap mempertahankan budaya,” imbuh Kemenkominfo.
Selain diskusi yang digelar ‘chip in’ di acara bersih desa, kegiatan juga akan dimeriahkan dengan pertunjukan seni Wayang Kulit, bazar murah UMKM dan seni hiburan lainnya. Literasi digital di tengah hajatan bersih desa itu, diharapkan mampu berperan dalam upaya pengembangan dan pelestarian seni dan budaya yang ada di masyarakat.
Untuk diketahui, diskusi literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.
Tahun ini, program IMCD menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya mereka yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.
Program #literasidigitalkominfo tersebut tahun ini dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 18 mitra jejaring, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id. (hms/sit)