Nganjuk
Gandeng Panitia Bersih Desa Kurungrejo Ngajuk, Kemenkominfo Diskusi Literasi Pengembangan Seni Budaya di Medsos
Memontum Nganjuk – Kebudayaan dan kesenian tradisional seringkali dianggap sebagai sesuatu yang tradisional dan kuno. Hal itu, kontras dengan kemajuan teknologi era digital, yang padahal jika keduanya disatukan, akan menjadi karya inovasi menarik yang saling mendukung dan menguntungkan.
Untuk mendorong pengembangan seni budaya tradisional Indonesia di media sosial, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan panitia Bersih Desa Dusun Ngetrep, akan menggelar diskusi literasi digital di Desa Kurungrejo, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, Minggu (30/07/2023) besok siang sekitar pukul 12.00 WIB. Diskusi luring (offline) bertajuk ‘Pengembangan Budaya dan Seni Indonesia di Media Sosial’ itu akan menghadirkan tiga nara sumber. Yakni, dosen sekaligus digital enthusiast, M Adhi Prasnowo, business enthusiast, Sandra Sabellina, entrepreneur, Wina Aulia Putri Kinanti dan Yuris Sabrina selaku moderator.
”Diskusi literasi digital masuk desa ini digelar gratis. Bisa diikuti dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/DaftarNganjuk3007. Peserta akan mendapat e-sertifikat, juga hadiah e-money senilai Rp 1 juta untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilis, Sabtu (29/07/2023) tadi.
Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menjelaskan, arus kemajuan era globalisasi yang dipacu oleh teknologi informasi dan komunikasi digital, menimbulkan kesan yang saling berlawanan antara budaya dengan kemajuan teknologi. “Kemajuan teknologi sebagai sebuah hasil inovasi perkembangan kecerdasan manusia mestinya harus ditanggapi dan dimanfaatkan secara baik. Jika tidak, justru akan menimbulkan permasalahan sosial yang akan merambah pada jati diri dan identitas bangsa Indonesia yang berbudaya,” jelas Kemenkominfo dalam rilis.
Menurut Kemenkominfo, promosi kebudayaan yang selama ini terbatas pada penggunaan media-media konvensional, seharusnya segera diubah. Keberadaan teknologi informasi dan perkembangannya harus ditanggapi cepat dengan memunculkan terobosan-terobosan baru dalam promosi kebudayaan.
”Penggunaan internet (media sosial) menjadi salah satu solusi yang dapat digunakan, di samping penggunaan media-media konvensional dalam pertujukan seni maupun kegiatan pertukaran budaya,” tegas Kemenkominfo.
Selain itu, maraknya penggunaan media jejaring sosial juga dapat menjadi sarana yang efektif untuk mempromosikan budaya-budaya nusantara. Apalagi, saat ini pengguna muda mendominasi penggunaan internet di Indonesia, utamanya media jejaring sosial.
Baca juga :
”Hal ini dapat menjadi kekuatan yang besar untuk peningkatan promosi seni kebudayaan nusantara. Untuk menarik minat pengguna muda, diperlukan kreativitas dan kemasan promosi yang menarik dengan tetap mengedepankan unsur budaya tradisional,” imbuh Kemenkominfo.
Diskusi yang digelar ‘chip in’ di acara bersih desa itu juga akan dimeriahkan dengan pertunjukan seni jaranan, bazar murah UMKM dan seni hiburan lainnya. Literasi digital di tengah hajatan bersih desa diharapkan mampu berperan dalam upaya pengembangan dan pelestarian seni dan budaya yang ada di masyarakat.
Sekadar catatan, diskusi literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.
Tahun ini, program IMCD menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, khususnya mereka yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.
Program #literasidigitalkominfo tahun ini dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program nasional yang berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id. (hms/sit)