Berita Nasional

Kemnaker Matangkan Persiapan G20 di Bidang Ketenagakerjaan

Diterbitkan

-

Memontum Jakarta – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), terus mematangkan persiapan Presidensi G20 Indonesia di bidang ketenagakerjaan, baik pada sisi substansi maupun sisi teknis. Kemnaker bertekad untuk mencapai target excellent dari pelaksanaan Presidensi G20 di tahun 2022 nantinya.

Hal tersebut, disampaikan Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, saat membuka Pertemuan Teknis Tim Presidensi G20 EWG dan Penyusunan Agenda beserta Administrative Circular G20 EWG di Jakarta, Jumat (12/11/2021) tadi. 

Baca juga:

Advertisement

Sebagaimana diketahui, di masa Presidensi G20, Indonesia juga akan melaksanakan Employment Working Group (pertemuan kelompok kerja ketenagakerjaan) dan Labour and Employment Minister’s Meeting (pertemuan menteri-menteri bidang ketenagakerjaan) di tahun 2022 nanti. Dalam menyukseskan sisi teknis, Sekjen Anwar mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan pembentukan, pelatihan dan pembinaan bagi Liaison Officer (LO) dan Tim Teknis. 

“Kita sudah kumpulkan Liaison Officer yang akan memberikan dukungan teknis agar kepemimpinan kita betul-betul bisa berjalan optimal,” ungkapnya. 

Sementara di sisi susbtansi, G20 bidang ketenagakerjaan akan mengangkat tema Improving The Employment Condition To Recover Together (Meningkatkan kondisi pekerjaan untuk pulih bersama). Hal tersebut, guna mendukung tujuan G20 Presidensi Indonesia 2022 yaitu, Recover Together, Recover Stronger (Pulih bersama, pulih lebih kuat). 

Selain itu, terdapat empat isu prioritas yang akan menjadi fokus bahasan terkait dengan tema. Pertama, Sustainable Job Creation towards Changing World of Work (Penciptaan Lapangan Kerja Berkelanjutan menuju Perubahan Dunia Kerja). Kedua, Inclusive Labour Market and Affirmative Jobs for Persons with Disabilities (Pasar Tenaga Kerja Inklusif dan Pekerjaan Afirmatif untuk Penyandang Disabilitas). 

Ketiga, Human Capacity Development for Sustainable Growth of Productivity (Pengembangan Kapasitas Manusia untuk Pertumbuhan Produktivitas yang Berkelanjutan). Keempat, Adaptive Labour Protection in the Changing World of Work (Perlindungan Tenaga Kerja Adaptif di Dunia Kerja yang Berubah). 

Advertisement

Menurut Sekjen Anwar, keempat isu tersebut berkaitan erat dengan tugas seluruh unit teknis Kemnaker. Dirinya berharap, pelaksaan EWG dan LEMM harus dijadikan sebagai pekerjaan bersama.

“EWG adalah event kita bersama, event yang menjadi tanggungjawab seluruh unit Kemnaker. Mulai dari substansi kita bicara masalah penciptaan lapangan kerja hingga pelindungan pekerja, ini semua berkaitan dengan unit eselon Kementerian Ketenagakerjaan,” ujarnya. (hms/ker/aye)

Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas