Tak Berkategori
Kenalkan Batik Sejak Dini, Disperindag Lamongan gelar Lomba Membatik
Memontum Lamongan — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lamongan menggelar “Lomba Design Motif Batik Khas Lamongan” tingkat SLTP dan SLTA sederajat di Alun-alun Kabupaten Lamongan, Minggu (1/4/2018). Lomba tersebut, menurut Kepala Disperindag sebagai salah satu upaya untuk mengenalkan budaya batik secara dini kepada generasi muda di Lamongan.
“Lomba tematik ini bertujuan untuk menunjukkan kecintaan mulai sejak dini,” kata Kepala Disperindag Kabupaten Lamongan Mohammad Zamroni, Minggu (1/4/2018).
Dalam kegiatan tersebut, sebelum terjun ke lomba, para peserta terlebih dahulu menjalankan kegiatan menarik dan unik untuk dapat mengenal batik lebih dalam dengan belajar membatik. Sehingga, dikatakan Zamroni melalui kegiatan ini anak-anak akan dapat mengetahui bagaimana proses pembuatan batik dari awal hingga akhir.
“Jadi mulai kita tumbuhkan dari anak-anak dari tingkat SMP maupun dari SLTA,” ujarnya.
Lebih lanjut, Zamroni berharap dengan diadakan lomba membatik ini para pelajar Lamongan dapat menuangkan kreatifitasnya ke dalam desain membatik.
“Harapannya mereka mampu menuangkan, menginspirasikan apa-apa potensi yang ada di Lamongan ini yang ikon-ikon yang ada di Lamongan ke dalam suatu wadah yaitu desain batik,” ucapnya.
Selain cukup efektif untuk mengenalkan, menumbuh kembangkan kecintaan terhadap batik, Zamroni menyebutkan dalam lomba ini para pelajar juga akan mendapatkan penghargaan atas hasil karya mereka.
“Total hadiah sampai dengan 30 juta. Yang jelas juara 1, selain kita beri piala dan piagam, kita juga memberikan penghargaan sebesar 3 juta. Di tingkatan SMP ada sampai 15 juara dan SMA juga ada sampai 15 juara,” tutur Zamroni.
Bahkan, lanjutnya tak berhenti sampai di situ. Beberapa kreasi yang mereka hasilkan bisa dituangkan dalam desain baju Dinas Pendidikan Lamongan atau desain seragam sekolah asal mereka.
“Jadi nanti kita sampaikan kepada pengrajin, bahwa ini menjadi tolak ukur. Ini loh desain batik dari anak-anak yang wajib kita ikutkan bahkan dari dinas sendiri itu dari Dinas Pendidikan kita sudah komunikasikan, yang juara nanti itu akan dijadikan desain batik untuk anak-anak sekolah,” terangnya.
Namun, tambah Zamroni untuk bisa keluar sebagai pemenang, 285 peserta yang berasal dari tingkat SLTP dan SLTA ini, harus melalui ketentuan-ketentuan berbagai kreatifitas yang mereka tuangkan di atas kertas gambar untuk mendesain batik.
“Kategori penilaiannya yang jelas keserasian warna, terus teknik dari pembuatan desainnya itu, sehingga nanti bisa menjadi tolak ukur untuk menjuarai dari pelaksanaan lomba desain ini, yang jelas orisinil itu juga pasti,” pungkasnya. (ifa/zen/nay)