SEKITAR KITA
Kepulan Asap dari Cerobong Pembakaran Limbah RSUD dr Haryoto Lumajang Ditolak Warga
Memontum Lumajang – Kepulan asap dari RSUD dr Haryoto Lumajang, atau hasil pembakaran limbah rumah sakit (RS), menuai penolakan warga. Mereka khawatir, kepulan asap yang dikeluarkan melalui cerobong tersebut, akan berdampak kepada kesehatan dan polusi udara.
Salah seorang warga Kelurahan Tompokersan-Lumajang, Udin, berharap pihak rumah sakit menghentikan sementara waktu pembakaran limbah di tempat yang sekarang ini ada. Dengan harapan, bisa dicarikan tempat baru.
“Harapan warga, itu minta dipindah tanpa ada alasan apapun, Pak. Di mana-mana, kalau asap itu berbahaya. Apalagi, ini dari limbah B3,” ungkapnya kepada memontum.com, Jumat (19/03) tadi.
Baca juga: Keren.. Bupati Lumajang Luncurkan Kartu Lumajang Mengaji untuk 6200 Guru
SKM Kepala Bagian Umum pihak RSUD dr Haryoto Lumajang, Agus Wahyudi, ketika dikonfirmasi terkait cerobong asap dari pembakaran limbah di RSUD dr Haryoto Lumajang, menjelaskan bahwa terkait berita pembakaran limbah yang beredar di media sosial (Medsos), itu memang milik rumah sakit dan secara prinsip rumah sakit, untuk izin sudah punya dari Kementerian Lingkungan Hidup.
“Jadi, kita sudah berizin dan kemarin terakhir hasil pemeriksaan laboratorium, untuk uji emisi kualitas udara tidak ada yang bermasalah. Secara aturan, kita tidak salah. Tapi, inikan permasalahan dampak sosial. Kita akan tetap melakukan pendekatan dengan warga sekitar untuk solusinya bagaimana,” ungkapnya.
Sementara itu, Lurah Tompokersan, Adma Teguh Pambudi S.STP, menyampaikan bahwa ada sekitar 60 warga di Rt 04 dan Rt 05 yang meminta cerobong asap RSUD untuk dipindahkan. Bahkan, dari perwakilan pihak warga dan rumah sakit sudah bermusyawarah di Balai Desa Tompokersan. Namun, belum ada titik temu.
“Kedua belah pihak sudah bertemu membicarakan terkait persoalan cerobong asap. Namun, belum ada titik temu. Warga meminta agar rumah sakit memindahkan tempat cerobong asap RSUD. Nanti, masih ada pertemuan lanjutan untuk membahas hal itu,” ujarnya. (adi/sit)