Kota Malang

Ketua DMI Kota Malang Ingatkan Parpol Agar Tak Lakukan Kampanye dalam Masjid

Diterbitkan

-

Ketua DMI Kota Malang Ingatkan Parpol Agar Tak Lakukan Kampanye dalam Masjid
Ketua DMI Kota Malang, Kasuwi Syaiban. (memontum.com/rsy)

Memontum Kota Malang – Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Malang, mengimbau kepada seluruh takmir masjid di Kota Malang, untuk tetap waspada dan berhati-hati dengan kepentingan-kepentingan politik. Hal itu disampaikan, terkait tahun politik yang akan terjadi di Indonesia.

Ketua DMI Kota Malang, Kasuwi Syaiban, menyampaikan jika hal-hal larangan dalam berpolitik sudah tertera di dalam Undang-Undang Pemilu yang berlaku. Sehingga, pihaknya berharap agar partai politik tidak memanfaatkan kampanye di dalam masjid.

“Jangan sampai masjid ini untuk kepentingin politik tertentu, baik golongan maupun individu. Jadi, maksudnya mereka itu berdakwah tapi dakwahnya bernuansa politik. Sehingga, masjidnya berubah bukan lagi masjid yang sejuk dan damai. Inilah yang coba kita ingatkan dan kita hindari,” kata Kasuwi, saat ditemui usai memberikan pembinaan kepada ranting DMI, Kamis (18/05/2023) tadi.

Pihaknya menegaskan, jika akan terus memberikan edukasi dan sosialiasi kepada para takmir masjid. Terlebih, jumlah masjid yang ada di Kota Malang, juga hampir mencapai seribu.

Advertisement

“Kami selalu ada sosialisasi dan program DMI ke ranting-ranting. Tapi bertahap. Karena jumlah masjid di Kota Malang ini banyak, hampir seribu sekian. Selain itu nanti juga kita manfaatkan momen-momen tertentu (khutbah) untuk menyampaikan kepada masyarakat secara langsung, apalagi sebentar lagi idul adha,” jelasnya.

Baca juga:

Tidak hanya itu, pihaknya juga telah membuat grup untuk memudahkan komunikasi bersama-sama. Apabila nantinya ditemukan aktivitas yang mencurigakan, bisa segera terdeteksi dan ditindaklanjuti.

“Antisipasinya, kami ada grupnya. Jadi kalau ada apa-apa pasti terpost di situ. Karena memang jamaah ini macam-macam, jadi pasti kalau ada apa-apa kami akan tahu. Jadi insyaallah untuk saat ini tidak ada aktivitas yang mencurigakan itu,” ujarnya.

Saat disinggung mengenai adanya pengurus ataupun takmir masjid di Kota Malang, yang terjun ke dunia politik, pihaknya menekankan agar mereka para politisi tersebut tidak membawa misi partai politiknya ke dalam masjid-masjid. “Tetap saja kami akan menekankan bahwa politik praktis tidak boleh dibawa ke masjid. Dia politikus tidak apa-apa, asal tidak membawa misi politiknya di dalam masjid. Jangan sampai mempengaruhi jamaah sehingga terbawa kepentingannya. Jadi masalah dia politikus, ya boleh-boleh saja asal jangan membawa misi politiknya,” imbuh Kasuwi.

Advertisement

Sementara itu, Takmir Masjid Agung Jami Kota Malang, Mahmudi, menyampaikan jika kepentingan politik dan kepentingan ibadah tidak boleh dicampur adukkan. Sebab, hal tersebut dinilai rawan terjadi perpecahan.

“Jadi kalau kepentingan ibadah murni di masjid, jangan sampai dikotori. Karena jamaah masjid itu beragam. Kita berharap di masjid itu murni untuk beribadah dan berdakwah. Karena kalau kepentingan politik di dalam masjid itu dampaknya luar biasa,” kata Mahmudi.

Lebih lanjut ditambahkan, jika sebelumnya telah ditemukan ada beberapa partai yang akan mencoba masukan untuk kepentingannya, dengan mengenakan berbagai atribut. Namun, hal tersebut berhasil ditegur dan dicegah untuk tidak melakukan di dalam masjid. (rsy/sit)

Advertisement
Advertisement

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker

Refresh Page
Lewat ke baris perkakas