Hukum & Kriminal
Korban Dugaan Pemerasan Oknum DPRD Lumajang Makin Nyaring Bunyinya
Memontum Lumajang – Kasus Tambak Udang PT Bumi Subur terus bergulir, kali ini tiga saksi dalam perkara tersebut, mengaku dimintai uang oleh beberapa oknum. Aman salah satunya, sebagai kuli di perusahaan itu mengaku sudah mengeluarkan uang Rp 25 juta. Uang tersebut dibayarkan secara bertahap kepada beberapa orang. Ia harus membayar, agar dirinya tidak diperiksa polisi.
Awalnya Ia membayar Rp 5 juta kepada salahsatu kepala dusun setempat berinisial PA. Uang itu akan disetorkan pada seseorang berinisial JU. Kemudian harus membayar lagi kepada PA Rp 15 juta yang akan disetorkan pada JU.
“Kalau tidak menghadiri panggilan polisi harus menyiapkan uang sebesar Rp 15 juta, kata pak kampung dan JU. Disuruh pak dewan (inisial TRN) katanya,” kata Aman.
Namun, Aman masih diperiksa. Tetapi pemeriksaan dilakukan di rumahnya. Waktu itu Aman mengaku, yang datang ke rumahnya ada 4 polisi. Ditambah TRN, PA, dan juga JU ikut datang juga ke rumahnya. Pada saat itu, Aman diminta membayar lagi Rp 5 juta lagi. “Terakhir Rp 5 juta,” ungkapnya.
Saksi lainnya, Rofik yang juga menantu Amari mengaku sudah membayar Rp 30 juta yang dibayarkan oleh Mandarin kepada JU. Lalu saksi bernama Rudi sebagai sopir, harus membayar Rp 15 juta. Uang itu dibayarkan oleh Mandarin melalui transfer langsung ke rekening pribadi TRN.
Sementara itu, TRN sampai saat ini belum bisa dikonfirmasi terkait hal tersebut. Sebelumnya yang bersangkutan bersedia untuk diwawancarai di Polres Lumajang, Rabu (3/6/2020). “Besok saya tunggu di polres. Biar sama jawabannya dengan pelapor,” katanya melalui pesan WhatsApp.
Namun ternyata wartawan media ini yang menunggunya di Polres hingga siang hari tidak berhasil menemuinya. Kemudian dia menyuruh untuk menemui di kantor DPRD Lumajang ke esokan harinya, Kamis (4/6/2020). “Besok di kantor (DPRD Lumajang),” ujarnya.
Lagi-lagi wartawan Memontum.com yang menunggu sejak pagi hingga siang hari juga tak berhasil ketemu, ketika dihubungi melalui pesan WhatsApp belum dibalas. (adi/yan)