Sidoarjo
Korban Tersebar di Surabaya, Gresik Sidoarjo dan Malang
Membongkar Kedok Haji Visa Furoda KBIH Salina Wisata (2)
Memontum Sidoarjo — Panjangnya waktu menunggu antrian haji reguler lewat Kementerian Agama, ditangkap sebagai peluang untuk mengeruk rupiah oleh oknum yang berjanji seolah bisa memperpendek waktu tunggu lewat haji plus.
Salah satunya menawarkan haji plus dengan visa furoda yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi. Padahal quota visa furoda yang dikeluarkan oleh Pemerintah Arab Saudi terbatas dan sangat selektif kepada siapa visa itu diberikan.
Jika quota itu diberikan kepada badan usaha dalam hal ini kepada KBIH maka harus jelas legalitasnya . Yakni ijin penyelenggaraan Haji dari Departemen Agama. Izin ini merupakan bentuk kepercayaan dari Pemerintah atas prestasi travel dalam hal penyelenggaraan haji di tahun-tahun sebelumnya.
Namun tidak bagi KBIH Salina Wisata, waluapun belum mengantingi ijin dari Kemenag Jatim, tetapi sudah melakukan perekrutan puluhan calon jamaah dengan janji akan diberangkatkan dengan visa furoda.
Seperti yang dialami , Sebelumnya Uvin Sukmawanto dan Maratus Sholikah pasangan suami istri ngebet ingin menunaikan ibadah suci ke Arab Saudi. Tak mau menunggu berlama-lama, lewat tauziah seorang ulama akhirnya diarahkan mendaftar ke KBIH Salina Wisata Sidoarjo.
(baca juga : Mengaku Dapat Quota Haji dari Kerajaan Arab Saudi )
Dengan mantap keduanya menuju ke KBIH Salina Wisata Jalan Jos Sudarso, Sidoarjo. Singkat kata keduanya setor Rp 336 juta yang diterima bos KBIH Salina Wisata H Samsul Hidayat.
Ternyata ketika sudah tiba waktunya, keduanya tidak bisa berangkat dan ketika meminta kembali uang yang telah disetor tidaklah mudah. Cara apapun sudah ditempuh, lewat Kyai dengan lobi-lobi, tetapi semua itu tidak ditanggapi bos KBIH Salina Wisata.