Kota Malang
Kukuhkan 64 Kepala Sekolah Kota Malang, Ini Pesan Wali Kota Sutiaji
Memontum Kota Malang – Wali Kota Malang, Sutiaji, mengkukuhkan 64 Kepala Sekolah (Kepsek) TK hingga SMP Negeri Kota Malang, serta pengawas di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Jumat (03/06/2022) tadi.
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan jika pengukuhan itu dilakukan karena ada sejumlah Kepsek yang sudah pensiun. Sehingga, posisi jabatan itu harus digantikan. Namun, beberapa juga ada yang hanya mengalami perpindahan tugas (mutasi) dari sekolah sebelumnya.
“Prosesnya sudah ada mekanismenya. Sertifikasi kepala sekolah dan sebagainya sudah ada proses-proses itu. Selanjutnya, dilakukan pergeseran karena beberapa hal. Mengingat, di Kota Malang ini sekolah maju dan tidak hanya di titik tertentu tetapi semuanya,” ujar Wali Kota Sutiaji, Jumat (03/06/2022).
Selain itu, pihaknya juga berpesan kepada Kepsek serta pengawas, agar lebih bertanggung jawab. Karena, tugas mereka tidak mudah. Yakni, selain menjadi pemimpin, kepsek juga harus memiliki kemampuan manajerial. Selain itu dirinya juga menyebut, kepsek harus menjadi sosok yang aspiratif, akomodatif dan bisa jauh melihat ke depan.
“Kalau manajer hanya mengkomunikasikan. Namun ketika leader, anda harus memberikan kearifan atau keputusan. Jangan ada keraguan untuk memutuskan, tetapi jangan didorong oleh kebencian, nafsu dan kedengkian,” tegasnya.
Baca juga :
- Pemkab Lumajang dan Probolinggo Sepakat Terapkan Pengelolaan Wisata Kedepankan Alam dan Budaya di TNBTS
- Soroti Prodamas, Calon Wali Kota Kediri Bunda Fey Sebut Program Kesejahteraan Masyarakat Harus Lanjut
- Tingkatkan Nilai Keislaman Pelajar, Pemkab Banyuwangi Kembali Gelar FAS
- Kunjungi Kelurahan Manisrenggo, Bunda Fey juga Beri Perhatian Khusus untuk Penyandang Disabilitas
- Datangi Pasar Oro-Oro Dowo, Abah Anton-Dimyati Disambut Yel-Yel Menang Total
Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, menambahkan bahwa kekosongan Kepsek itu karena personel terdahulu menjalani masa pensiun sebanyak 18 orang, ditambah tiga diantaranya diangkat menjadi pengawas. Sehingga kekosongan total berjumlah 21 orang.
“Pengangkatan kepala sekolah merupakan suatu yang penting. Karena menjelang ajaran baru, untuk pelaksanaan PPDB dan kelulusan siswa,” kata Suwarjana.
Dijelaskannya, ada 39 Kepala SD yang dimutasi dikarenakan kepentingan dinas. Suwarjana menyontohkan, seperti pada SDN Blimbing 2 yang merupakan sekolah unggulan. Membutuhkan pemimpin yang juga memiliki pengalaman. Sehingga kepala sekolah yang diplot di sekolah tersebut merupakan angkatan lama.
“Kepala sekolah yang sudah pengalaman, kami geser ke tengah kota yang jadi favorit masyarakat. Untuk angkatan pertama kami taruh di pinggiran dulu,” jelasnya.
Setelah kekosongan Kepala SD terisi, kini Disdikbud Kota Malang tengah menyiapkan pimpinan untuk tiga SMP baru yaitu SMPN 28, SMPN 29 dan SMPN 30. Rencananya kekosongan baru bisa diisi pada tahun depan, karena anggaran tiga sekolah baru itu di tahun 2022 ini sudah terlanjur gabung dengan SMPN 21, SMPN 15 dan SMPN 7.
“Makanya, tidak bisa kami isi dipertengahan anggaran. Baru bisa diisi di awal tahun anggaran,” imbuhnya. (hms/rsy/sit)