Blitar
Lahan Belum Dibebaskan, Ijin Lokasi Pendirian Pabrik Sudah Keluar
Pabrik Gula Belum Beroperasi, Diduga Sudah Jual Saham Senilai Rp 1,3 Triliun
Memontum Blitar – Tiga investor besar dari Penanam Modal Dalam Negeri (PMD) serta Penanam Modal Asing (PMA), yaitu PT Rejoso Manis Indo (RMI), PT Olam Sumber Manis (OSM), dan PT Kencana Gula Manis (KGM) berencana membangun pabrik gula berkapasitas besar di Kabupaten Blitar.
Salah satu investor yang sudah melaksanakan pembangunan pabrik gula adalah PT Rejoso Manis Indo (RMI) di Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar. Bahkan hingga saat pembangunan pabrik gula yang dumulai enam bulan lalu, sudah mencapai sekitar 40 persen.
Sebelumnya, PT Rejoso Manis Indo (RMI) sebelum melakukan pembangunan, banyak terjadi konflik Antara PT. RMI dengan warga Desa Rejoso, Kecamatan Binangun, Dimana saat itu PT RMI yang dulunya bernama PT. Mauryek Indovest belum menyelesaikan fungsi tanah sebagai jalan desa seluas 840 meter persegi. Bahkan, selain tanah desa, ada juga sungai yang berada di tengah area pabrik yang merupakan saluran irigasi perkebunan warga, sudah dialih fungsikan oleh beberapa oknum, sehingga tidak lagi berfungsi sebagai saluran irigasi warga.
Namun akhirnya konflik berkepanjangan yang terjadi di atas area pembangunan Pabrik Gula tersebut dapat diselesaikan. Sehingga pada 9 September 2017 awal dimulainya pembangunan pabrik gula PT. Rejoso Manis Indo yang dihadiri oleh muspika dan muspida Kabupaten Blitar. Bahkan kelengkapan perizinan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Kabupaten Blitar, telah dikantongi pihak PT. Rejoso Manis Indo.
Pembanguanan pabrik gula RMI di lahan seluas 25 hektare ini, PT Rejoso Manis Indo telah mempersiapkan anggaran sebesar Rp2 triliun, dengan kapasitas 10.000 ton tebu per hari (Tones of Cane per Day/TCD). Dan telah membangun kerja sama pasokan tebu dengan lahan petani seluas 23.000 hektare.
Pembangunan pabrik gula di Desa Rejoso sejak enam bulan terakhir ini, masih menimbulkan tanda tanya terkait kesediaan lahan tebu di Blitar, sedangkan PT. RMI memiliki kapasitas produksi sebesar 10.000 TCD. Bahkan dalam waktu dekat PT. RMI telah siap dengan install mesin sebesar 15,000 TCD.