Hukum & Kriminal

Lansia Asal Probolinggo Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai Amprong Kota Malang

Diterbitkan

-

Lansia Asal Probolinggo Ditemukan Tak Bernyawa di Sungai Amprong Kota Malang

Memontum Kota Malang – Seorang Lansia bernama Muhyi (62) warga Probolinggo ditemukan dalam kondisi meninggal di Sungai Rolak Amprong, Jalan Umar Maksum, RT 01/ RW 02, Kedungkandang, Kota Malang, Selasa (25/01/2022).

Kapolsek Kedungkandang, Kompol Yusuf Suryadi, mengatakan bahwa korban pertama kali ditemukan oleh warga di sekitar sungai tersebut. “Kami mendapatkan laporan dari warga bahwa telah ditemukan sesosok mayat hanyut di sungai, sekitar pukul 10.30,” ujar Kompol Yusuf Suryadi.

Setelah mendapatkan laporan tersebut, Kompol Yusuf dan anggotanya langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi serta penyelidikan identitas korban. Dari hasil penyelidikan, diketahui korban ternyata sedang berkunjung ke rumah anaknya yang berada di Sekarpuro, Pakis, Kabupaten Malang, Sabtu (22/01/2022) lalu. “Karena korban ini terbiasa Buang Air Besar (BAB) di sungai. Selanjutnya diantarkan keluarganya ke sungai,” jelasnya.

Baca juga

Advertisement

Namun setelah pulang dari sungai, lanjut Kompol Yusuf, korban melontarkan kalimat rumah anaknya itu bukan rumahnya sendiri. Sejak saat itu korban keluar rumah dan tak kunjung kembali. Karena korban tak kunjung pulang, selanjutnya pihak keluarga membuat informasi orang hilang di Media Sosial (Medsos), Minggu (23/01/2022).

“Kemudian saat penemuan mayat korban, kami menemukan kesamaan ciri-ciri orang hilang yang ada di Medsos. Seketika itu, saya langsung menghubungi keluarganya,” tambah Kompol Yusuf.

Berdasarkan informasi yang didapat pihak kepolisian dari keluarganya, diketahui bahwa korban memiliki penyakit pikun. Sejauh ini, kompol Yusuf menduga korban terpeleset dan akhirnya hanyut di sungai. “Tidak ditemukan luka bekas pukulan pada mayat korban. Sementara ini, diduga korban terpeleset dan akhirnya tercebur ke sungai hingga hanyut sampai Sungai Rolak,” ujarnya.

Saat akan diotopsi, pihak keluarga korban tidak berkenan dan dan membuat surat pernyataan tidak dilakukan otopsi. Pihak kelaurga ikhlas atas meninggalnya korban. “Karena keluarga tidak bersedia korban diotopsi, langsung saya hubungi Rumah Sakit Syaiful Anwar agar langsung memandikan jenazah korban,” tutup Yusuf. (cw1/gie)

Advertisement
Advertisement
Lewat ke baris perkakas