Pemerintahan
Lantik Pengurus Baru, Ketua Kadin Jatim Harapkan Komitmen Untuk Bangkit Bersama
Memontum Kota Malang – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menggelar Dialog Ekonomi sekaligus pelantikan pengurun Kadin Kota Malang dan Kabupaten Malang pada Kamis (10/10/2019). Kegiatan tersebut dihadiri oleh ratusan pengusaha asal Kota Malang dan Kabupaten Malang.
Saat ditemui di sela kegiatan, Ketua Umum Kadin Jatim, Basa Alim Tualeka mengatakan apresiasinya dalam kegiatan tersebut. Kadin merupakan mitra yang strategis Pemerintah yang juga berperan dalam dunia dagang dan industri internasional, sebagai suatu organisasi yang ada di Indonesia dan diakui oleh dunia.
“Kadin itu organisasi dagang dan industri di Indonesia yang diakui dunia. Siapapun yang ingin berdagang di pasar internasional, harus ada rekom dari kadin, atau yang ingin bekerja di internasional juga sama. Makanya saya sebut mitra strategis pemerintah,” ujarnya.
Untuk itu, ia mengatakan, bahwa siapapun nantinya yang akan menjadi ketua dan pengurus diharapkan mampu berkomitmen dan kompak dan konsisten untuk tetap mengedepankan tujuan bersama.
“Kadin itu bukan tempat cari untung, tapi para pengusaha yang ada di dalamnya yang cari profit. Maka dari itu, harus ada usaha bersama untuk mampu bangkit bersama. Jika hal itu sudah dilakukan, bisa membuat perusahaan konsorsium. Dan siap berkontribusi untuk pemerintah, pemerintah butuh konsep apa, Kadin sia,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Kadin Kota Malang, Heru Pamungkas mengatakan, bahwa sebagai seorang pengusaha yang harus dikedepankan adalah karakter. Untuk itu, apapun program-program yang akan direncanakan akan terus dikonsolidasikan.
“Yang pertama dan utama adalah jujur, karena yang tidak jujur itu adalah sampah. Seseorang pintar bisa berbahaya dengan ketidaknujujurannya. Untuk itu, kalau dari saya, yang saya kedepankan adalah memperbaiki akhlak,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Kadin Kabupaten Malang H. Makhrus Soleh mengatakan bahwa pihaknya menargetkan adanya peningkatan omset atas usaha-usaha yang dimiliki oleh anggotanya. Namun menurutnya bukan hanya sekedar omset yang dikejar, melainkan, menurutnya jika usaha yang dimiliki berkembang, secara tidak langsung akan membuka lapangan kerja baru.
“Kalau omsetnya semakin besar, yang jelas, lapangan kerja terbuka, atau karyawannya semakin sejahtera, lalu keuntungan perusahaan juga meningkat, kalau keuntungannya meningkat, otomatis pajak ke pemerintah juga meningkat. Dengan pajak yang semakin tinggi, kan juga berguna untuk pembangunan, membantu fakir miskin. Sehingga muaranya, kesejahteraan masyarakat tercapai,” pungkasnya. (iki/yan)